Sikapi Pembantaian di Papua, Ini Saran Senator Asal Papua

JAKARTA (Bisnis Jakarta)-

Presiden Joko Widodo telah menegaskan tetap melanjutkan proyek pembangunan Trans Papua meski terkendala peristiwa pembunuhan 31 pekerja PT Istaka Karya selaku kontraktor pembangunan proyek jembatan di sepanjang ruas jalan Trans Papua.

Menyikapi keputusan Kepala Negara tersebut, anggota DPD RI Pendeta Charles Simaremare mendesak ke depannya pemerintah  lebih memprioritaskan kontraktor maupun pekerja lokal dalam pengerjaan dan pembangunan infrastruktur.

Senator dari tanah Papua ini tidak menampik persoalan proyek-proyek infrastruktur yang banyak dikuasai kontraktor dari pusat menjadi salah satu faktor penyebab sekelompok rakyat di Papua melakukan penganiayaan dan pembunuhan. "Kalau kontraktor asal Jakarta yang mengerjakan proyek di Papua, maka aliran uang akan kembali ke Jakarta lagi. Jelas tidak ada dampaknya bagi masyarakat Papua," kata Charles Simaremare di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/12).

Dari data yang ia terima, PT Istaka Karya merupakan satu dari dua BUMN yang mendominasi pembangunan jembatan Trans Papua. Padahal, untuk proyek pengerjaan jembatan, kontraktor dari Papua sudah mampu mengerjakan sendiri karena  jembatan yang dikerjakan tidak terlalu besar sehingga tidak perlu menggunakan teknologi canggih. "Karena peralatannya pun sewa di Papua, tidak didatangkan dari Jakarta, berarti kontraktor dan pekerja lokal justru menganggur," katanya.

Charles mengaku tidak tau pasti apa yang menjadi pertimbangan, pemerintah pusat lebih memilih menggunakan perusahaan dan kontraktor  dari pusat. "Tapi yang saya dengar, karena dapat rekomendasi dari pejabat di pusat," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghentikan sementara pekerjaan proyek jembatan Nduga penghubung Kali Aorak dan Kali Yigi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, hingga situasi aman terkendali.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kelanjutan pembangunan jembatan-jembatan di Trans Papua menunggu rekomendasi dari Pangdam dan Kapolda.

Pembangunan jembatan tersebut merupakan bagian dari proyek infrastruktur Trans-Papua, tepatnya Segmen V yang berada di antara ruas Wamena-Nduga-Batas Batu-Mamugu. Proyek yang menjadi lokasi kejadian itu berada di Kali Aorak Km 102+525 dan Kali Yigi Km 103+975.

Untuk PT Istaka Karya ditugaskan membangun 14 jembatan di Papua, dan 11 jembatan di antaranya sedang dikerjakan. Kondisi proyek Jembatan Kali Yigi yang menjadi lokasi insiden pembunuhan 31 pekerjanya merupakan salah satu proyek yang sedang dikerjakan. (har)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button