Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan keselamatan pelayaran di Labuan Bajo harus ditingkatkan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kejadian kecelakaan kapal serupa di Labuan Bajo, seperti yang terjadi pada Kapal wisata KLM Plataran Pinisi Bali. "Saya instruksikan kepada UPP Labuan Bajo dan seluruh jajaran Ditjen Hubla untuk tetap waspada dan meningkatkan keselamatan pelayaran, mengingat cuaca yang masih kurang baik akhir-akhir ini,” ujar Menhub di Jakarta, Rabu (22/1).
Menhub juga telah memerintahkan Direktur Jenderal Perhubungan Laut untuk memperketat pengawasan di lapangan, memastikan petugas mengecek kelaikan kapal, dan membuat peta keselamatan angkutan laut
Menhub Budi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan menggunakan kapal untuk berwisata untuk turut serta waspada, memperhatikan kondisi kapal dan cuaca terlebih dahulu. "Seluruh masyarakat diharapkan untuk memastikan kondisi kapal yang akan digunakan dalam keadaan baik. Karena keselamatan adalah nomor satu dalam bertransportasi baik di laut, darat maupun udara,” jelas Menhub.
Sebelumnya diketahui sebuah kapal wisata KLM Plataran Pinisi Bali yang membawa wartawan dan biro pers kepresidenan mengalami insiden tenggelam saat berlayar dari dermaga Hotel Plataran menuju ke Pulau Bidadari di Labuan Bajo pada pukul 12.00 WITA.
Berdasarkan keterangan resmi dari Sekretariat Presiden, dalam perjalanan kembali dari Pulau Bidadari, saat berada di tengah laut, salah satu wartawan yang ikut menyampaikan terjadi perubahan cuaca mendadak yaitu ombak tinggi dan angin kencang sehingga kapal terbalik. Namun, seluruh penumpang dan ABK dipastikan selamat.
Selang beberapa menit kejadian tersebut tim evakuasi langsung bertindak cepat menyelamatkan 16 penumpang. Proses penyelamatan melibatkan 2 kapal dan 1 speed boat.
Sedangkan, unsur-unsur yang terlibat dalam evakuasi antara lain 2 unit Sea Rider 1 unit KP. Ndana 3004, 1 unit speedboat UPP Labuan Bajo, 1 unit speedboat AL dan 1 unit RIB Mabar. (son)