BANDUNG (Bisnis Jakarta) – Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung (STP NHI Bandung) menggelar acara wisuda sebanyak 502 lulusan periode Oktober 2017 di DOME Malabar STP NHI Bandung, Senin (6/11). Wisudawan terdiri atas 23 mahasiswa Program Pascasarjana, 64 mahasiswa Program Strata 1, 121 mahasiswa Program Diploma IV, dan 294 mahasiswa Program Diploma III. 18 wisudawan terbaik memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi, dan menerima penghargaan daei Ketua STP NHI Bandung Dr. Anang Sutono, CHE.
Acara wisuda akbar bertema “Wonderful Entrepreneur for Wonderful Indonesia” akan dihadiri Prof. Dr. H.M. Ahman Sya selaku Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), yang mewakili Menpar Arief Yahya. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Asman Abnur dan Gubernur Provinsi Jawa Barat juga hadir menyampaikan sambutan kehormatan.
Anang menjelaskan, perhelatan Wisuda Periode Oktober ini menjadi ajang perluasan stakeholders yang bekerja sama dengan STP NHI Bandung, ditandai dengan penandatanganan MoU dan penyerahan piagam kerjasama dengan Box Hill Institute Australia, Institut Sains & Teknologi Pradita, Balai Besar Tekstil Bandung, Politeknik Pariwisata Palembang, Bandara Internasional Jawa Barat, Espin Multimedia, dan Negara Bagian Victoria.
Menurut Anang, tema wisuda kali ini merupakan langkah konkrit dari kerjasama yang ditandai dengan penandatangan MoU oleh Ketua STP NHI Bandung dan Dekan SBM ITB untuk masa tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.
Kerjasama tersebut mencakup enam bidang, dimana kolaborasi tersebut diyakini akan menaikkan Brand Values STP NHI Bandung sehingga turut meningkatkan Top of Mind. “Selain manfaat nyata yang ingin diciptakan untuk civitas akademikanya, kerjasama ini diyakini mampu meningkatkan “Confident Level” untuk memasuki persaingan global,” papar Anang.
Sebelumnya, Menpar Arief Yahya mengharapkan lebih banyak mahasiswa yang berencana untuk menjadi entrepreneur. Menpar mengungkapkan bahwa saat ini peminat calon mahasiswa perguruan tinggi pariwisata yang berada di bawah naungan Kemenpar untuk tahun ajaran 2017/2018 mencapai 21.000 pendaftar, namun kapasitas yang diterima hanya 3.000 orang.
Hal tersebut menunjukkan komposisi yang sudah bagus dimana semakin diminati maka berarti masih dipandang “menjanjikan” oleh publik. (son)