JAKARTA (Bisnis Jakarta) ‒ F5 Networks mengumumkan hasil laporan State of Application Delivery 2018 (SOAD 2018) yang menunjukkan percepatan penerapan multi-cloud memungkinkan perusahaan memilih platform cloud terbaik yang sesuai dengan persyaratan aplikasi tertentu. Namun, hal ini juga meningkatkan tantangan bagi perusahaan dalam mengelola operasional dan keamanan ketika menggunakan beberapa layanan cloud sekaligus seiring transformasi portofolio aplikasi mereka di tengah persaingan ekonomi digital.
“Bahkan ketika ancaman bobolnya sistem keamanan terus membayangi, tidak ada indikasi perlambatan transformasi digital. Aplikasi merupakan standar baru di Asia Pasifik, di saat disrupsi digital telah mengubah cara lebih dari empat miliar orang di Asia dalam berinteraksi dengan ekonomi berbasis data,” kata Senior Vice President, Asia Pasifik, China dan Jepang, F5 Networks, Adam Judd dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
“Laporan State of Application Delivery tahun ini menunjukkan bagaimana transformasi digital berdampak pada berbagai perusahaan di Asia Pasifik seiring dengan semakin fokusnya mereka pada membangun fondasi bagi pengalaman pelanggan berbasis aplikasi yang lebih cepat, lebih pintar, dan lebih aman.”
Di tahun keempatnya ini, laporan State of Application Delivery meneliti peran penting layanan aplikasi dalam membantu perusahaan-perusahaan untuk menerapkan aplikasi secara lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih aman. Lebih dari 3.000 profesional TI, jaringan, aplikasi, dan keamanan dari seluruh dunia mengemukakan pendapat mereka tentang topik-topik penyediaan aplikasi, mulai dari public cloud dan private cloud, serta penerapaan multi-cloud; hingga tantangan keamanan yang terus meningkat; otomatisasi, orkestrasi, dan masa depan layanan aplikasi enterprise.
Respons survei berasal dari seluruh dunia ini mencakup sektor pemerintah, jasa keuangan, teknologi, dan pendidikan. Para responden berasal dari berbagai profesi, mulai dari bidang infrastruktur, keamanan TI, pengembangan aplikasi, dan DevOps, hingga pejabat eksekutif.
Sementara itu, Country Manager F5 Network Indonesia, Fetra Syahbana menyebutkan penerapan multi-cloud memungkinkan perusahaan memilih platform cloud terbaik yang sesuai dengan persyaratan aplikasi tertentu. “Multi-cloud memungkinkan strategi cloud terbaik untuk aplikasi. Sebagian besar perusahaan menentukan strategi terbaik untuk setiap penerapan aplikasi, yang mengarah pada arsitektur multi-cloud,” ujarnya.
Dalam survey, sebanyak 84 persen responden di Asia Pasifik melaporkan penggunaan beberapa layanan cloud, dengan hampir setengahnya (49 persen) menyatakan penentuan/pemilihan cloud dibuat berdasarkan aplikasi.
Transformasi digital juga menginspirasi munculnya arsitektur dan inisiatif optimalisasi TI baru. “Selain itu keyakinan akan keamanan juga menurun seiring meningkatnya penggunaan multi-cloud,” tambahnya. (grd)