Tak Bisa Kendalikan Harga Telur dan Ayam, Warga Diminta Cari Alternatif

DEPOK (Bisnis Jakarta) – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengaku sedang mencari alternatif bagi warganya untuk tetap bisa membeli telur dan daging ayam dengan harga terjangkau. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, Kania Parwanti mengatakan salah satunya melalui alternatif belanja di Pasar Swalayan. Menurutnya, dengan kenaikan harga dua bahan pokok tersebut pasar tradisional ke pasar swalayan akan berbeda. Sebab Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk telur ayam ras dan daging ayam ras di pasar swalayan melalui Peraturan Kemendag yang baru tanggal 2 Mei Nomor 15 tahun 2018.

“ HET yang ditetapkan untuk telur ayam Rp 22.000 per kg dan daging ayam Rp 32.000 per kg. Tetapi karena saat ini sedang ada masalah di produksi harga dari peternak sudah tinggi, sehingga harga tersebut sedang dikaji kembali,” kata Kepala Disdagin Kota Depok, Kania Parwanti.

Selain itu, warga juga bisa melakukan peralihan konsumsi dari telur dan daging ayam ke komoditi lain yang mengandung protein yang sama seperti ikan. Sedangkan adanya kenaikan harga telur dan daging ayam yang beberapa hari terakhir di Kota Depok disebabkan adanya penurunan produksi dari para produsen ayam. Pihaknya juga mengklaim, tengah melakukan pemantauan kedua bahan pokok tersebut di pasar yang dikelola pemerintah. Selain itu, pihaknya juga menjaga agar tak menjadi harga tertinggi di Jawa Barat dengan mencari suplier yang lebih murah, sambil menunggu informasi dari Kemendag.

“Sementara memantau perkembangan harga telur ayam sambil mencari suplier yang lebih murah, tetapi untuk kembali ke harga normal jika dari produsennya masih bermasalah juga akan tetap sama,” jelasnya. (jif)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button