
PT Angkasa Pura II menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga instansi sekaligus dalam rangka pengembangan bandara-bandara yang dikelola yaitu dengan PT Telekomunikasi Selular, PT Danareksa Sekuritas, dan PT LEN Industri.
Adapun masing-masing MoU yang telah ditandatangani mencakup beberapa hal antara lain tentang layanan transaksi pembayaran berbasis digital (E-Payment) yang akan dikembangkan oleh Telkomsel, kemitraan strategis yang akan dijembatani oleh Danareksa dalam rangka pengelolaan dan investasi bersama pada Bandara Internasional Kualanamu, dan pengoperasian serta pemeliharaan Automated People Mover System atau yang lebih dikenal dengan Skytrain dengan LEN.
Presdir PT AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan, ketiga perusahaan tersebut akan berkolaborasi dalam menjalankan pengembangan sejumlah proyek yang terdapat di Angkasa Pura II sehingga percepatan pengembangan kebandarudaraan menjadi lebih optimal.
Terkait kerjasama yang akan dijalankan dengan Telkomsel, Awal menyebutkan, kerjasama ini merupakan joint marketing sinergy, dengan prioritas utama pengembangan community programme. Awaluddin mengatakan, fokus Angkasa Pura II adalah menjalankan konsep Airport Digital Business dimana didalamnya terdapat lima portofolio, antara lain airport big data, airport e-payment, airport e-advertising, airport e-commerce, dan airport community.
Dirut Telkomsel, Ririek Adriansyah menjelaskan, Telkomsel akan memberikan layanan berbasis digital kepada elemen-elemen komunitas bandara. Ririek mengatakan, layanan berbasis digital ini akan disiapkan bagi tiga elemen komunitas pelaku bandara, diantaranya penumpang, pengunjung, dan pekerja bandara. Produk yang akan disampaikan nantinya akan memberikan kemudahan bagi seluruh komunitas bandara sehingga mereka semakin nyaman berada di bandara.
Presdir Danareksa Sekuritas, Jenpino Ngabdi menyampaikan, langkah awal yang positif ini akan menjadi stimulus bagi calon investor Bandara Internasional Kualanamu. "Kami optimis bahwa pendanaan serta pengembangan Bandara Internasional Kualanamu akan berdampak positif bagi seluruh pihak yang ada di Kualanamu", ucap Jenpino.
Dirut PT LEN Industri Zakky Gamal Yasin menyambut antusias terkait kerjasama yang akan dijalankan. Moda transportasi berbasis kereta paling canggih di Indonesia terdapat di skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Setelah membangun fasilitas ini, kata dia, yang paling penting adalah proses pemeliharan. Sehingga disepakatilah sinergi ini yang nantinya akan dijalankan oleh anak perusahaan PT LEN. Harapannya, perusahaan ini bisa menjadi pelopor pengembangan dan pemeliharaan moda transportasi yang lebih maju. (son)