Depok ( Bisnis Jakarta ) – Manajemen timnas putri Indonesia bergerak cepat setelah kejuaraan Piala AFF Wanita 2018 dimajukan menjadi 1-10 Mei yang salah satunya bakal menguji pemain pada pertandingan ujicoba dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang telah disiapkan.
Pelatih timnas putri Satia Bagdja di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Rabu mengatakan bertanding melawan tim SSB merupakan pilihan realistis saat ini mengingat untuk mengundang timnas asing ke Indonesia diperkirakan sulit karena waktu yang ada tidak begitu lama.
“Salah satunya cara ya ujicoba dengan tim laki-laki. Idealnya dari tim SSB usia 13-14 tahun. Kenapa ini kami lakukan karena lawan Idealnya tidak dapat,” katanya di sela memimpin latihan di Lapangan Youth National Traning Center, Bojongsari, Depok. Menurut dia, saat ini sudah banyak SSB yang mengajukan dirinya untuk menjadi lawan tanding timnas putri. Sesuai dengan program yang dibuat, ujicoba selama di pemusatan latihan nasional di Bojongsari, Depok antara empat-lima pertandingan.
Demi mendapatkan pemain terbaik, Satia Bagdja dan tim terus berusaha menyeleksi pemain yang ada saat ini. Sedikitnya ada 40 pemain yang terus dipantau kemampuannya. Tidak hanya pemain senior, pemain yang dipanggil juga banyak yang berusia dibawah 16 tahun.
Jumlah tersebut, kata dia, tidak akan dikurang. Namun, sistem promosi degradasi tetap diberlakukan. Hal ini dilakukan karena di Indonesia tidak ada kompetisi sepak bola putri. Kondisi ini yang membuat pembentukan tim mengalami kendala.
“Memang akhir pekan ini ada pencoretan lima pemain, namun setelah itu masuk lagi lima. Kami juga memanggil pemain futsal. Namun, saat ini masih menjalani kompetisi, tapi ada beberapa yang sudah gabung,” kata tandem Rahmad Darmawan saat melatih klub profesional itu.
Pemain futsal, kata pelatih berusia 57 itu merupakan alternatif yang tepat mengingat kompetisinya ada. Namun, semuanya tetap membutuhkan penyesuaian karena lapangan yang digunakan berbeda. Meski demikian, pihaknya mengaku tidak patah semangat untuk membangun tim.
Pada Piala AFF Wanita 2018, Indonesia tergabung dengan tim kuat yaitu Myanmar, Vietnam dan Filipina. Meski demikian, pelatih Satia Bagdja tetap memiliki target tinggi yaitu timnas putri Indonesia harus lolos ke semifinal.
“Sebagai pelatih, itu target pribadi saya. Yang jelas, kami akui jika kita banyak memiliki pemain potensial meski usianya masih muda. Kuncinya kita semua harus bekerja keras untuk meraih hasil terbaik,”kata penggati Rully Nere itu.(ant)