
Universitas Budi Luhur secara resmi menyambut dua mahasiswinya yang berpartisipasi sebagai atlet Asian Games 2018 Rajiah Salsabila dari cabang olahraga Sport Climbing (panjat tebing) dan Rahma Wulan Aprilita dsri cabang Sepak Bola Wanita. "Kami bangga karena dua mahasiswi Universitas Budi Luhur ikut berpartisipasi sebagai atlet Asian Games, bahkan satu meyumbangkan medali emas," kata Rektor UBL Jakarta Prof. Dr. Didik Sulistyanto.
Usai pembukaan orientasi pendidikan (ordik) bagi 1300-an mahasiswa baru UBL Jakarta, dengan bangga Rektor mengungkapkan bahwa UBL Jakarta adalah satu-satunya perguruan tinggi di Jakarta yang berhasil membina berbagai cabang olaharaga dan mengirimkan mahasiswinya untuk berlaga dalam Asian Games untuk membela negara. "Prosesnya panjang, jadi keduanya mendapat dispensasi tidak mengikuti perkuliahan selama mengikuti pelatnas," jelas Didik.
Mereka yang berprestasi ini adalah mahasiswa yang sejak awal masuk kuliah sudah menerima beasiswa prestasi dari UBL. Pihak kampus terus membina dan mensupprt mereka untuk berprestasi termasuk memfasilitasi ketika mereka mengikuti berbagai kejuaraan. Setiap tahunnya, UBL menggelontorkan beasiswa sebesar Rp 5 miliar untuk beasiswa mahasiswa berprestasi dalam berbagai bidang.
Untuk para atlet, mekanisme pembelajarannya fleksibel. Ketentuan tatap muma 16 kali dapat dilakukan sebagian lewat pembelajaran berbasis internet atau E Learning. Demikian juga bila ujian, hari pelaksanaannya dapat ditentukan sesuai jadwal tanding para atlet. "Intinya kampus itu sudah memberikan dukungan supaya para atlet dapat lulus dengan baik. Tinggal bagaimana orangnya sendiri,” kata Didik.
Rajiah Salsabilah, yang juga merupakan mahasiswi FTI UBL Jakarta, terlihat sangat bahagia dengan prestasi yang diraihnya. Dengan terus tersenyum, Salsabila bersyukur atas prestasi yang diraihnya, dan itu semua berkat doa seluruh rakyat Indonesia khusus doa dan support dari civitas akademika UBL Jakarta. "Terima kasih kepada Bapak Rektor UBL, Prof. Dr. Didik Sulistyanto, Ketua Pengurus Yayasan Budi Luhur Cakti, Bapak Kasih Hanggoro. Terima kasih juga kepada para pelatih dan kru atas supportnya serta seluruh masyarakat tanah air atas support yang diberikan hingga kami berhasil," ungkap Rajiah.
Rajiah Salsabillah sendiri mengaku ingin menyelesaikan kuliahnya. Dia ingin kalau pensiun sebagai atlet, dirinya juga bisa tetap bekerja di jalur lain. "Tapi saat ini saya masih terus konsentrasi menghadapi latihan untuk pertandingan selanjutnya. Uang hadiah emas Asian Games akan saya gunakan sebagian untuk umroh bersama ayah dan ibu saya,” kata gadis berdarah melayu yang kini tinggal di Tangerang, Banten.
Sementara itu, Rahma Wulan Aprilita yang juga mendapat pujian dari civitas akademika UBL Jakarta mengaku, sedih dan minta maaf karena belum berhasil membuat bangga bangsa dan almamaternya. "Tapi yakinlah bahwa kami sudah melakukan hal terbaik untuk bangsa ini. Doakan bahwa di lain kesempatan kami dapat meraih yang terbaik," kata Wulan.
Pihak Yayasan Budi Luhur Cakti sendiri sudah menyiapkan kelanjutan pembinaan bagi atlet di UBL di bawah naungan Budi Luhur Sportindo. Menurut Kasih Hanggoro, untuk olah raga basket misalnya, Budiluhur Sportindo bahkan sudah mempersiapkan sampai ke ajang basket dunia, IBL. "Kami serius membina para atlet, khususnya yang menimba ilmu di Budi Luhur,” kata Kasih Hanggoro. (son)