Bandung Side, jl. LLRE. Martadinata No.52 – Vaksinasi peserta didik tahap 2 tuntas, Yayasan Taruna Bakti (YTB) siap melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan aman disiplin protokol kesehatan, Sabtu 11 September 2021.
Vaksinasi Covid-19 diberlakukan bagi peserta didik dilingkungan YTB yang sudah berusia 12 tahun keatas yakni dari mulai siswa SD Taruna Bakti, SMP Taruna Bakti, SMA Taruna Bakti, Akademi Sekretari dan Manajemen Taruna Bakti dan untuk umum.
Kegiatan vaksinasi peserta didik dilingkungan YTB terlaksana berkat kolaborasi dengan Kodam III/Siliwangi yang menyediakan vaksin Covid-19 beserta tenaga medisnya.
“Alhamdulillah saat ini pada Tanggal 11 September Yayasan Taruna Bakti menyelenggarakan vaksinasi tahap 2 yang diikuti kurang lebih 800 peserta didik dilingkungan Yayasan Taruna Bakti. Sebagai upaya percepatan atas kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang sudah digaungkan,” kata Ketua Umum Yayasan Taruna Bakti, Ibramsyah Amir, SE.,MBA.Tech.
“Yayasan Taruna Bakti sebelumnya telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada Sabtu 14 Agustus 2021 lalu dengan lancar tidak ada kendala atas kerjasama dengan Kodam III Siliwangi dengan tenaga medisnya hingga tahap sekarang,” terang Ibramsyah.
Yayasan Taruna Bakti memiliki 5 unit pengajaran, mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan Akademi Sekretari dan Manajemen (ASM) semua dinyatakan layak dengan kondisi 100%, untuk 4 unit 100% dan 1 unit 97% secara garis besar kami dinyatakan layak menyelanggarakan pendidikan.
Namun demikian, tentunya kembali lagi kepada ijin dari orang tua dan kami mensupport untuk vaksin diselesaikan sampai dengan vaksin tahap ke 2 ini kepada peserta didik.
Kami menganjurkan untuk peserta didik yang sudah berusia 12 tahun hingga di jenjang ASM untuk ikut dalam vaksinasi ini dalam capaian herd immunity atau kekebalan kelompok dan didukung dengan enviroment atau lingkungan yang sehat, imbuh Ibramsyah Amir.
Selanjutnya, komunikasi yang inten kepada orang tua yakni penyelenggara pendidikan yakni wali kelas-wali kelas telah mempunyai grup tersendiri dimasing-masing kelas secara aktif berkomunikasi dengan orang tua peserta didik.
Tentu saja hal tersebut akan mempermudah orang tua untuk mengekses atau menilai apakah sekolah dari anak-anak mereka sudah dalam keadaan siap dalam melakukan pembelajaran tatap muka terbatas ini.
“Jadi, kuncinya ada di komunikasi antara stake holder baik dari pihak yayasan taruna bakti dengan pihak orang tua sudah terselenggara dengan baik,” ungkap Ibramsyah Amir.
Yayasan Taruna Bakti dari awal pandemi telah membentuk Satgas Covid-19 dimasing-masing unit, jadi tiap unit mempunyai responsibility untuk segera mengeskalasi respon jika terjadi sesuatu yang mengindikasikan kearah Covid-19.
Kami sudah siapkan perangkat ditiap unit ruangan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan peralatan standar penanganan penanggulangan pertama atau disebut Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sebagai upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap anak didik sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari tenaga kesehatan (dokter atau paramedik) sebagai rujukan.
“Pada kegiatan PTMT yang akan diselenggarakan nantinya peserta didik akan melalui beberapa tahap saat memasuki lingkungan Yayasan Taruna Bakti atau Sekolah ada yang namanya “ruang isolasi” sebagai screening pertama didepan dari masing-masing unit,” ungkap Ibramsyah Amir.
“Kondisi menguntungkan, Taruna Bakti berada dalam satu lokasi sehingga peserta didik berangkat dari rumah tanpa disadari terdeteksi dirinya disekolah bersuhu tinggi sebagai indikator pertama, mereka belum boleh masuk ke ruang dalam tapi harus diruang isolasi,” jelas Ibramsayah.
Tahap selanjutnya, pihak sekolah atau Satgas Covid-19 kami akan menghubungi orang tua peserta didik, jika dibutuhkan bila menemukan indikasi tersebut semua perangkat di sekolah dan satgas sudah dan segera dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).
“Kuncinya saat diselenggarakan PTMT adalah diruang depan yakni ruang isolasi, di cek suhu ketika akan masuk dalam kelas yang masih dalam kapasitas 25 %,” tegas Ibramsyah.
Kami juga menunggu arahan dari regulator yakni Disdik Kota Bandung dalam intinya kami menyesuaikan, namun dalam hal prasarana kami siapkan mulai dari small capacity yakni 25% sampai dengan mungkin maksimum yang bisa dilaksanakan adalah 50% di 3 bulan kedepan, imbuh Ibramsyah.
Yayasan Taruna Bakti sebagai penyelenggara pendidik telah menyiapkan full kapasitas tapi karena kondisi pandemi, sepertinya hal yang paling dimungkinkan adalah 50% tetapi secara prasarana pembelajaran tatap muka ini dalam waktu yang bersamaan.
“Yang ada dirumah dan disekolah dalam satu waktu pembelajaran, bukan berarti yang di sekolah mendapat pelajaran dan yang di sekolah tidak, bukan seperti itu, semuanya akan mendapatkan pelajar. Jadi peserta didik di sekolah dengan tatap muka dan peserta didik yang di rumah akan tatap layar,” jelas Ibramsyah.
Secara teknis penyelenggara pendidikan memang dari Yayasan Taruna Bakti setelah melakukan koordinasi dengan stake holder di unit sekolah akan kami buatkan juklak teknisnya, seperti menyampaikan kepada orang tua supaya tidak berkerumun setelah mengantar anaknya sekolah hanya sekedar drop off saja dan akan terus kita evaluasi, tambah Ibramsyah.
“Semoga dengan kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk penerima vaksin usia 12 tahun keatas pada lingkungan Yayasan Taruna Bakti dapat membuka harapan baru bagi kita agar dunia pendidikan kembali melaksanakan proses pendidikan tatap muka,” ujar Ibramsyah Amir.
Dalam pesannya, Ketua Umum Yayasan Taruna Bakti menyampaikan untuk siswa-siswi Taruna Bakti tetap menjaga prokes walau pun sudah di vaksin tahap 2, gunakan kesempatan terbaik ini untuk mengikuti PTMT menerima semua ilmu yang kalian butuhkan dan jaga kesehatan dimana pun berada, baik di sekolah maupun di rumah atau saat ada di tempat-tempat umum.
Hadir dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap 2 dilingkungan Yayasan Taruna Bakti perwakilan Kodam III/Siliwangi, Dandenkeslap 03.03.01 Bandung Kesdam III Siliwangi, Mayor Ckm Suparman, S.Sos., S.Psi., M.M.Kes. selaku koordinator lapangan vaksinasi masal di Jawa Barat.
Dalam pantauan bandungside.com, kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap 2 diikuti peserta didikan dari Yayasan Taruna Bakti berjalan dengan lancar dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Sebelum memasuki area Komplek Sekolah Taruna Bakti, penerima vaksin diwajibkan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Selanjutnya duduk berjaga jarak menunggu panggilan sesuai dengan nomer urut.
Selanjutnya penerima vaksin memasuki ruangan vaksinasi yang sebelumnya sudah diukur suhu tubuhnya untuk melakukan proses screening atau pemeriksaan kesehatan.
Usai di vaksin, penerima vaksin akan beristirahat di ruang terbuka sebagai tempat observasi dambil menunggu cetakan Kartu Vaksinasi.*