TANGSEL (Bisnis Jakarta) – Proyek pembangunan jalan tol Serpong-Cinere di kawasan Ciputat kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah memasuki tahap pembongkaran. Sejumlah warga yang terkena dampak dari proyek tol menuntut janji dari Panitia Pembebasan Jalan Tol (P2T) untuk merealisasikan akses jalan dan fasilitas umum sebagai dampak dari pembangunan tol. “Kami dari warga griya Azzahra, Serua Indah Ciputat menagih janji P2T sebagai kompensasi bagi kami yang terdampak akibat proyek,” ungkap salah seorang Warga Azzahra, Tjipta.
Ia menilai, pembangunan jalan tol yang baru memasuki tahap pembongkaran saja sudah merusak sejumlah fasilitas umum yang ada di wilayahnya. Apalagi jika nanti sudah memasuki tahap pembangunan. “Akses jalan kami keluar dari komplek rusak oleh buldozer. Belum lagi nanti saat pembangunan, kemungkinan kami akan sangat terganggu,” imbuhnya.
Untuk itu, warga menuntut perbaikan akses jalan sebesar kurang lebih enam meter sesuai dengan peraturan yang ada. Selain itu warga juga mendesak dibuatkannya portal pada jalan masuk utama, drainase, penanaman pohon bambu dan peredam suara. “Di komplek ini banyak bayi dan anak kecil. Suara bising dari alat berat sangat mengganggu kami,” tandasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua P2T dari Kementrian PU, Sukisno mengaku permintaan dari warga yang terdampak sangat manusiawi. Dan sudah seharusnya di realisasikan. “Nanti akan kami koordinasikan dengan pihak kontraktor fisik untuk merealisasikan permintaaan warg yang terdampak,” tandasnya. (nov)