Wishnutama : Bantuan Bekraf Dukung Kreatifitas Masyarakat

JAKARTA (Bisnisjakarta)-
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberikan bantuan kepada seluruh pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Indonesia. "Ekraf itu di luar kota besar bisa berkembang lebih pesat jika bisa di monotaise dan kita memanfaatkan kehadiran pariwisata melalui turis untuk dapat digunakan buat positif untuk pelaku Ekraf. Melalui bantuan dari Bekraf sangat bermanfaat bagi kreatifitas masyarakat," kata Menparekraf Wishnutama di acara penyerahan simbolis Bantuan Pemerintah (Banper) Bekraf 2019 Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf Jakarta, Senin (16/12) malam.

Diakuinya, Ekraf harus bisa dirasakan hingga pedesaan serta kota kecil. Melalui pariwisata maka eknomi kreatif bisa dirasakan sehingga kesejahteraan itu muncul. "Saat wisatawan datang maka buat ekosistem ekonomi kreatif untuk mendukung masyarakat lokal tersebut dan itu kita lakukan di Labuan Bajo," tambahnya.

Di sisi lain, Deputi infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari menambahkan revitalisasi yang dibutuhkan para pelaku ekraf dalam menghasilkan karya mulai dari musik, fashion, kuliner hingga pertunjukkan untuk bisa menghasilkan lebih cepat dan ini dihibahkan kepada para pelaku. "Harus ada peningkatan ekonomi sehingga masyarakat bisa berkarya dan bertambah nilai ekonomi," lanjutnya.

Tak itu saja, dirinya mengutarakan sejak dibukanya penerimaan proposal Bantuan Pemerintah Bekraf 2019 pada 1 Desember 2018 sampai dengan 28 Februari 2019, Bekraf telah menerima sebanyak 1167 proposal yang kemudian diseleksi secara ketat meliputi seleksi administrasi, seleksi teknis, dan verifikasi lapangan. Hingga akhirnya terkurasi sebanyak 44 pengusul yang ditetapkan sebagai penerima Banper Bekraf 2019.

Hal serupa diungkapkan Direktur Fasilitasi Infrastuktur Fisik Selliane Halia Ishak, sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 tercatat sebanyak 59 Ruang Kreatif direvitalisasi. 9.490 unit Sarana dan 1.713 Teknologi Informasi dan Komunikasi telah diberikan kepada 136 penerima Banper yang tersebar dari Kota Sabang sampai dengan Kabupaten Asmat. "Tahun ini ada 44 penerima dari 24 revitalisasi bangunan, sarana ada 11, TIK ada 14 dan total anggaran yang dibantu di 2019 Rp48 miliar. Semua dilakukan melalui tender, utamanya memberikan bantuan untuk memberikan pendapatan buat ekraf serta menambah tenaga kerja," urainya.

Dengan adanya bantuan ini maka para pelaku Ekraf dari Yogyakarta Didik Ninik Towo merasa bersyukur. Terlebih bisa mendongkrak kreatifitasnya menjadi lebih dikenal bukan hanya di Indonesia melainkan di Mancanegara. "Bantuan dari Bekraf, kami mendapatkan sarana revitalisasi lalu TIK serta sarana yakni speaker dan dokumentasi berupa digital. Melalui digital maka akan memudahkan peneliti mencari data perihal seniman," tukasnya. (son) 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button