
TANGSEL (Bisnis Jakarta) – Mendekati masa sewa habis, gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang baru belum juga rampung. Hal ini menyebabkan terancamnya para wakil rakyat ini tak punya kantor.
“Bulan Juni ini sewa gedung habis. Sementara jika mencari tempat baru biayanya pasti sangat tinggi. Jadi bisa dibilang kita butuh solusi agar dewan tidak terlantar,” ungkap Ketua Fraksi PADI DPRD Kota Tangsel, Rizki Jonis.
Pengerjaan proyek gedung DPRD berjalan lambat. Padahal, kontraktor pelaksana sudah berulang kali diberi waktu untuk mengerjakannya, namun sampai sekarang pun belum juga selesai.
“Pekerjaan lambat, lalu kualitasnya juga begitu. Kita meragukan kualitas itu, keramik-keramik banyak yang kosong,” imbuhnya.
Untuk saat ini, menurut Rizki solusinya ada di Walikota Tangsel. Karena jika tidak ada solusi, maka para wakil rakyat ini akan terlantar tidak menentu harus pindah ke mana. “Kalau mau menyewa gedung lain, itu biaya sewanya sudah sangat tinggi. Dan kalau mengontrak pun hitungannya tidak bisa hanya tiga bulan saja, pasti tahunan. Itu sama saja buang-buang anggaran,” cetusnya.
Sebagaimana diketahui, proyek pembangunan gedung DPRD Tangsel berdasarkan situs lpse.tangerangselatankota.go.id dianggarkan sebesar Rp83 miliar lebih. Proyek ini mulai dilelang pada Mei 2015, tepat tiga tahun silam. (nov)