Balitbang Harus Menjadi Center of Knowledge

JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Badan Litbang Perhubungan harus dapat berperan dan memposisikan diri sebagai suatu Center of Knowledge yang dapat menjadi garda terdepan dan mampu menjadi dapur dalam mengolah kesiapan dan kemantapan dalam penetapan kebijakan strategis di lingkungan Kementerian Perhubungan. “Digitalisasi di sektor transportasi harus dapat dimanfaatkan untuk menunjang penerapan kebijakan berbagai isu strategis di lingkungan Kemenhub,” kata Menhub Budi Karya Sumadi aaat membuka Rakernis Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Perhubungan Tahun 2018 di Jakarta, Rabu (18/4).

Pada Rakornis dengan tema Tantangan dan Peran Penelitian dan Pengembangan di Era Digitalisasi dan Big Data Untuk Meningkatkan Kinerja Transportasi Menhub mengatakan, beberapa hal yang harus segera diaplikasikan menggunakan teknologi informasi dan digitalisasi antara lain Digitalisasi Pelabuhan Untuk Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan dan Pelayanan, Digitalisasi Pemanfaatan Ruang Bagasi Tercatat Penumpang Pesawat Udara Yang Tidak Terpakai, Digitalisasi Penerbitan Sertifikat Rancang Bangun Uji Tipe Secara On Line, Digitalisasi Sistem Informasi Bus Pemadu Moda Bandar Udara, Digitalisasi Jembatan Timbang. “Sebagai pusat pengetahuan (Center of Knowledge) di bidang transportasi, perlu meningkatkan penerbitan buku pengetahuan transportasi melalui kegiatan Knowledge Sharing Program (KSP),” pesan Menhub.

Sejalan dengan tuntutan pelayanan melalui pemanfaatan tekonologi digitalisasi, Menhub minta, agar melakukan explorasi terhadap kegiatan penelitian yang mengarah kepada digitalisasi dan teknologi. Selain itu juga perlu menggali isu-isu strategis di sektor transportasi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi peluang-peluang baru baik berbasis big data analisis maupun berbasis teknologi aplikasi, yang bisa menjadi solusi demi terwujudnya sistem transportasi yang efektif dan efisien.

Menhub mengingatkan, transportasi merupakan pendukung utama dalam pembangunan Indonesia. Kemenhub sebagai regulator bertanggung jawab untuk terus membina transportasi agar dapat meningkatkan kinerja, antara lain melalui peningkatan kualitas pelayanan, keselamatan dan keamanan, serta kapasitas transportasi.

Ia berharap, Balitbang mengimplementasikan tupoksinya yaitu meneliti/mengkaji/menelaah permasalahan dan mencari solusi untuk peningkatan pelayanan, keselamatan dan keamanan transportasi yang strategis, baik untuk yang bersifat quick wins, maupun yang diperlukan untuk pengembangan secara jangka panjang.

Rakornis diharapkan dapat mempertajam sinergitas dan fokus prioritas program dan kegiatan di Badan Litbang Perhubungan agar dapat merespon kebutuhan kegiatan real yang dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, penyusunan konsep dan rencana pengembangan digitalisasi dan Big Data di sektor transportasi harus dapat mendorong berbagai terobosan dan perubahan cara berpikir, serta membuka peluang-peluang baru untuk berkreasi dan berinovasi dalam merespon kebutuhan peningkatan kinerja transportasi.

Sementara Kabalitbang Umiyatun Hayati Triastuti melaporkan, Rakornis bertujuan untuk mempertajam sinergitas dan fokus program yang bersifat quick wins serta menyusun konsep pengembangan digitalisasi dan big data di sektor transportasi.

Nantinya, kata dia, perlu dilakukan pemetaan (mapping) terhadap permasalahan dan tantangan serta dukungan deregulasi sektor transportasi baik berupa solusi jangka pendek (quick win), jangka menengah, maupun janga panjang. (son)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button