Begini Cara Kemenkop Kembangkan Kewirausahaan

JAKARTA (Bisnisjakarta)-
Kementerian Koperasi dan UKM mempertemukan pemangku kepentingan dari kementerian/lembaga dan sektor swasta untuk  memperkuat pengembangan kewirausahaan secara nasional. Seluruh K/L dan swasta akan bersinergi dan berkolaborasi untuk mempercepat tumbuhnya rasio wirausaha. Hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan saat membuka Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pengembangan Kewirausahaan & SDM di Jakarta, Kamis (30/1).

Hadir antara lain perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Sosial, Kemenko PMK, LIPI, BNPB, Google Indonesia, Gojek, Bukalapak dan lainnya. 

Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan, Deputi Bidang SDM Kementerian Koperasi dan UKM Nasrun Siagian  memaparkan strategi pengembangan kewirausahaan nasional mencakup tiga aspek yakni kapasitas usaha dan kompetensi KUMKM, lembaga keuangan yang ramah bagi KUMKM, koordinasi lintas sektor untuk mendukung ekosistem KUMKM.

Dikatakan, rasio kewirausahaan di Indonesia masih tertinggal bahkan untuk kawasan Asean.  Karena itu butuh percepatan melalui kolaborasi semua pihak agar dapat saling mengisi dari berbagai segi sesuai dengan kompetensinya. 

Saat ini rasio kewirausahaan baru mencapai 3,6 persen yang sebenarnya berpotensi naik hingga mencapai 10 persen. Arah strategi pengembangan kewirausahaan antara lain rebranding koperasi, pelatihan, magang, klinik konsultasi, pendampingan dan lainnya.
  
Implementasi strategi ini, kata Nasrun, akan bersinergi lintas sektoral. Menurutnya akan ada pembaruan terhadap implementasinya. "Untuk pelatihan misalnya, pendaftaran akan dilakukan secara online, sehingga peserta mencari pelatihan berdasarkan kebutuhannya. Peserta yang ikut yang benar-benar serius dan hasilnya juga akan bagus," kata Nasrun. 

Begitu juga modul atau kurikulum pelatihan akan disinergikan sehingga diperoleh modul-modul pelatihan terbaik sesuai dengan perkembangan terkini. 

Dari Kemensos mengatakan kewirausahaan merupakan program prioritas yang sedang dijalankan melalui kewirausahaan sosial. Peserta yang dilatih adalah penerima PKH yang sudah mulai berpotensi keluar dari sasaran penerima. Mereka diberdayakan dan diperkuat melalui kewirausahaan dalam bentuk bantuan sosial atau lewat pembiayaan. 

Google Indonesia dalam pemaparannya mengatakan pihaknya aktif melakukan pembinaan bagi UMKM berbasis digital. Google telah menjangkau hingga 1,3 juta UMKM lewat pelatihan secara online maupun offline. (son) 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button