DEPOK – Untuk memanfaatkan keberadaan Sungai Ciliwung menjadi Sumber Daya Alam (SDA) sebagai potensi yang dikenal wisatawan, Sekber Sahabat Ciliwung akan menggelar kegiatan susur sungai bertajuk Fun Rally Ciliwung 20 Agustus 2017 mendatang.
Kegiatan yang dikemas lomba, Fun Rally Ciliwung tersebut juga diklaim sebagai ajang edukasi kepada para peserta dengan melakukan sensus sampah dan konsep arung Ciliwung. ” Intinya kami mempromosikan Sungai Ciliwung menjadi wisata air yang aman. Kami juga bertujuan memberikan edukasi,” ujar Koordinator Sekber Sahabat Ciliwung, Hidayat Al Ramdani di Balaikota, Selasa (08/08).
Menurutnya, bagi yang berminat, pihaknya masih membuka kesempatan mendaftar hingga penutupan tanggal 16 Agustus 2017.
Namun, peserta diwajibkan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 250 ribu dengan syarat peserta tiap tim berjumlah enam orang, dengan melalui rute Cilawet dan berakhir di Kancil Pondok Cina.
“Kita sudah buka pendaftaran dan akan ditutup pada 16 Agustus, kegiatan ini terbatas hanya untuk 12 tim yang terdiri dari enam orang per tim. Saat ini sudah ada lima kelompok yang mendaftar. Kegiatan akan dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan menggunakan perahu karet. Sebelumnya, peserta akan melakukan Technical Meeting (TM) pada 18 Agustus,” pungkas pria yang kerap disapa Dayat itu.
Sementara itu, untuk pembangunan pariwisata Depok, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok mengaku tak bisa hanya dilakukan pemerintah saja. Untuk itu, warga di sekitar lokasi wisata juga diminta berperan mendukung, agar objek wisata di Kota Depok makin diminati wisatawan, baik lokal (domestik) maupun mancanegara.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting, karena dalam pengembangan wisata ini harus saling bekerja sama antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Kepariwisataan Disporyata Depok, Yelis Rosdiana.
Menurutnya, tempat wisata yang ada di Kota Depok cukup potensial dikembangkan, jika dikelola dengan baik dan profesional. Namun, dukungan masyarakat juga sangat dibutuhkan. Terutama dalam menjaga kenyamanan para wisatawan. “Yang pertama dilihat adalah kenyamanan para wisatawan, akan tempat yang bersih dan tidak kotor. Wisatawan lokal (domestik) maupun mancanegara akan merasa nyaman datang ke sana,” jelasnya.(jif)