Ketua FED AS Janji Naikkan Suku Bunga Secara Bertahap

Washington, 28/2 (Bisnis Jakarta) – Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan kepada para anggota parlemen AS pada Selasa (27/2) bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga secara bertahap.

“Perekonomian AS tumbuh dengan kecepatan yang solid selama paruh kedua tahun 2017 dan memasuki tahun ini,” kata Powell dalam sambutannya kepada Komite Jasa Keuangan DPR AS.

Pejabat-pejabat Fed memperkirakan tiga kenaikan suku bunga tahun ini, karena momentum kuat dalam ekspansi ekonomi, menurut Laporan Kebijakan Moneter setengah tahunan kepada Kongres yang dikeluarkan oleh The Fed pekan lalu.

Powell mengatakan kepada anggota-anggota parlemen dalam kesaksian kebijakan moneter pertamanya bahwa “pengurangan secara bertahap kebijakan moneter akomodatif akan menopang pasar tenaga kerja yang kuat sambil mendorong kembalinya inflasi menjadi dua persen.” Lapangan pekerjaan bulanan rata-rata meningkat 179.000 dari Juli sampai Desember 2017, dan kenaikan gaji (payrolls) bertambah 20.000 di Januari, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

“Tingkat pertumbuhan lapangan kerja ini cukup untuk mendorong tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen, sekitar 0,75 persentase poin lebih rendah dari tahun sebelumnya dan tingkat terendah sejak Desember 2000,” kata Powell.

Dengan latar belakang pertumbuhan yang solid dan pasar tenaga kerja yang kuat, inflasi telah menjadi rendah dan stabil. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), indeks inflasi yang disukai oleh The Fed, meningkat 1,7 persen dalam 12 bulan yang berakhir pada Desember.

“Kami terus mengkaji beberapa penurunan inflasi tahun lalu karena kemungkinan mencerminkan pengaruh sementara yang tidak kami harapkan akan terulang,” kata Powell.

Menurut risalah pertemuan kebijakan Fed pada 30 dan 31 Januari, pejabat-pejabat Fed telah menjadi lebih percaya tentang prospek pertumbuhan dan inflasi. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini di pertemuan kebijakan berikutnya pada Maret.

Powell juga menyebutkan dampak potensial kebijakan fiskal Trump terhadap kebijakan moneter Fed. Dia mengatakan kepada para anggota parlemen bahwa “beberapa ‘headwinds’ (situasi yang membuat pertumbuhan lebih sulit) yang dihadapi ekonomi AS di tahun-tahun sebelumnya telah berubah menjadi ‘tailwinds’ (situasi yang membantu pergerakan pertumbuhan lebih tinggi).” Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah rancangan undang-undang pemotongan pajak menjadi undang-undang pada Desember untuk secara besar-besaran mengurangi pajak penghasilan bagi perusahaan-perusahaan dan keluarga-keluarga kaya. Pemerinthan Trump juga berencana meningkatkan belanja pemerintah dalam dua tahun ke depan.

“Dalam mengukur jalur yang tepat untuk kebijakan moneter selama beberapa tahun ke depan, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan terus menyeimbangkan antara menghindari ekonomi yang terlalu panas dan membawa inflasi harga PCE menjadi 2,0 persen secara berkelanjutan,” kata Powell.(ant)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button