HeadlinePariwisata

Menpar Pastikan Kesiapan Bandara Bali Sambut Lonjakan Wisatawan saat Nataru

Natal dan Tahun Baru merupakan momentum yang strategis untuk memaksimalkan sektor pariwisata yang tentunya harus memperhatikan kesiapan infrastruktur pendukung yang memadai agar tercipta pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan tak terlupakan

BISNISJAKARTA.co.id – Pemerintah memastikan kesiapan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dalam menghadapi lonjakan penumpang di momen Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, pada Selasa (10/11) melihat langsung kesiapan sarana dan prasarana serta fasilitas yang telah disiapkan pihak InJourney Airport seperti Posko Natal dan Tahun Baru yang berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait seperti BMKG, Polri, Pemprov Bali, pihak maskapai, termasuk Kementerian Pariwisata.

Posko ini nantinya akan memberikan layanan termasuk informasi tentang maskapai, InJourney Airport, layanan darurat, dan lainnya.

“Libur Natal dan Tahun Baru merupakan salah satu periode dengan pergerakan wisatawan tertinggi di Indonesia. Natal dan Tahun Baru merupakan momentum yang strategis untuk memaksimalkan sektor pariwisata yang tentunya harus memperhatikan kesiapan infrastruktur pendukung yang memadai agar tercipta pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan tak terlupakan,” kata Widiyanti dalam laman resmi Kemenpar, Rabu (11/12).

InJourney Airport telah mempersiapkan berbagai fasilitas dan sarana prasarana pendukung terbaru. Seperti jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan terminal kedatangan dan keberangkatan ke tempat penurunan penumpang (drop off) serta gedung parkir.

Berkaca dari momen-momen besar sebelumnya, pengaturan akses keluar-masuk kendaraan menjadi salah satu hal yang harus mendapat perhatian karena berpotensi menimbulkan penumpukan kendaraan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.

“Kami mengapresiasi Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) yang telah menyempurnakan bandara dengan jembatan penyeberangan agar flow pengunjung dan kendaraan lebih lancar. Serta persiapan-persiapan pendukung keamanan lalu lintas dan peralatan lainnya untuk memastikan traffic kendaraan di simpul-simpul bottleneck bisa terkendali,” ujar Widiyanti.

Posko Natal dan Tahun Baru di Bandara Ngurah Rai rencananya akan mulai beroperasi pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 yang diprediksi sebagai periode waktu puncak pergerakan wisatawan. Selain di bandara, Kemenpar juga akan akan terus memantau kesiapan destinasi pariwisata, terutama lokasi-lokasi yang menjadi favorit kunjungan wisatawan.

Kementerian Pariwisata telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pariwisata Nomor SE/1//PP.03.00/ MP/2024 tanggal 4 Desember 2024 tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

“Surat Edaran tersebut mengimbau agar gubernur, bupati/wali kota, pengelola daya tarik wisata, pelaku usaha pariwisata, asosiasi, dan pihak terkait lainnya untuk memberikan pelayanan prima dan memastikan keselamatan serta keamanan wisatawan ketika berada di daya tarik wisata selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” papar Widiyanti.

CEO Regional II InJourney Airport, Wahyudi, memperkirakan dalam momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan mengalami lonjakan penumpang hingga 13 persen atau sekitar 80 ribu penumpang per hari dari yang biasanya 69 ribu hingga 70 ribu per hari.

“Saat ini kami sudah menerima pengajuan permintaan penerbangan tambahan (extra flight) yang sampai saat ini sudah sekitar 10 persen dibanding hari biasanya,” ujarnya.

Wahyudi menjelaskan, saat ini pihaknya telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang akan membantu jalur distribusi penumpang semakin baik. Selain itu juga jalur tambahan di pintu keluar dan masuk yang awalnya 2 jalur menjadi 4 jalur.

“Dengan selesainya jembatan yang telah kita pakai saat ini, kondisi bandara jauh lebih tertib, lebih lancar karena tidak ada lagi kendaraan yang berhenti. Tidak ada lagi pengguna jasa atau penumpang yang berjalan di aspal atau menyeberang sehingga menghambat flow dari kendaraan yang datang maupun berangkat,” ujar Wahyudi.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button