Surabaya, 23/2 (Bisnis Jakarta) – Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal terus mendorong pemahaman masyarakat terkait pasar modal, tujuannya agar masyarakat mengerti dan paham dalam berinvestasi yang cerdas dan aman.
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A, IB Aditya Jayaantara di Surabaya, Jumat mengatakan, upaya itu dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2018 di seluruh Indonesia.
“Surabaya menjadi kota pertama diselenggarakannya program SEPMT di tahun 2018, dan kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara OJK dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan stakeholder lainnya,” katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan survei indeks literasi keuangan tahun 2016, indeks Pasar Modal Nasional sebesar 4,4 persen meningkat dari yang sebelumnya di tahun 2013 yaitu sebesar 3,79 persen, artinya dari 2013 – 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61 persen.
Sedangkan untuk indeks inklusi Nasional tahun 2016, kata dia, juga mengalami peningkatan dari 0,11 persen di tahun 2013 menjadi 1,25 persen di tahun 2016, meningkat sebesar 1,14 persen.
“Kami harap, dengan kegiatan sosialisasi ini dapat lebih meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Pasar Modal khususnya di Kota Surabaya,” tuturnya.
Selain bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di daerah atas informasi aktual perkembangan di Pasar Modal, sosialisasi juga sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di Pasar Modal.
“Untuk di Surabaya, telah kami gelar di SMA Negeri 5 Surabaya, terkait Sosialisasi Peraturan OJK Nomor 58/POJK.04/2017 terkait E-registration dan Nomor 60/POJK.04/2017 terkait Green Bond dalam acara Temu Konsultasi Anggota AEI Jawa Timur,” katanya. (ant)