Okupansi Kamar Hotel di Bali Capai 80 Persen

DENPASAR (bisnisjakarta.co.id) – Secara general okupansi (tingkat hunian) kamar hotel di Bali saat ini sudah mencapai 80 persen. Selain menjelang high season, kenaikan okupansi ini juga didukung oleh musim liburan sekolah. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi, Senin (26/6) kemarin. Bahkan dia menyebutkan, untuk wilayah Canggu sudah full dan area Nusa Dua, okupansi sudah mencapai 90 persen. “Jadi rata-rata 80 persenlah,” ungkapnya sembari mengatakan wilayah yang okupansinya masih di bawah 80 persen yaitu Lovina dan Bali Bagian Timur yang okupansi baru sekitar 60 persen.

Kondisi ini, kata Rai Suryaijaya dipengaruhi oleh momen libur sekolah khususnya domestik serta pergerakan kedatangan wisatawan mancangera (wisman) jelang high season yang jatuh pada Juli-Agustus nanti sudah dimulai.  “Astungkara okupansi sudah mulai meningkat karena kedatangan wisatawan mancanegara sudah mencapai 16 ribu lebih (per hari). Dan untuk domestik karena momen liburan sekolah yang lewat udara saja sudah meningkat ke 17 ribu hingga 18 ribu,” katanya.

Demikian dia mengatakan, meski bebas visa dicabut, tidak akan mempengaruhi kunjungan ke Bali. Wisman bisa menggunakan Visa on Arrival (VoA) sebagai pengganti bebas visa. Dia mengaku optimis kedatangan wisman terus bertumbuh. “Kita kan tidak melarang mereka (wisman) datang, hanya mencabut bebas visa. Saya mengapresiasi pemerintah, Kemenkumham memberi ketegasan untuk tidak lagi memberlakukan bebas visa,” ujarnya.

Hal ini menurutnya akan mampu menyaring wisatawan yang masuk ke Bali. Demikian pariwisata Bali yang berbudaya dan berkualitas sesuai harapan Gubernur Bali Wayan Koster juga terelalisasi.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali Yoga Iswara belum lama ini. Dia mengatakan pemulihan industri perhotelan tahun ini sudah mencapai 80 persen. “Recovery (pemulihan) Bali di tingkat industri perhotelan sudah hampir 80 persen. Bahkan teman-teman yang sudah buka dari awal open border itu tingkat okupansinya melebihi dari apa yang sudah dicapai di tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19),” jelasnya. *wid

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button