
Pelabuhan Indonesia II bertekad mempromosikan Gili Mas sebagai pelabuhan segi tiga emas destinasi pariwisata setelah Labuan Bajo dan Pelabuhan Benoa – Bali, menyusul ditetapkannya Mandalika sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas yang ditetapkan pemerintah. "Kita akan mengikuti perkembangan dari dua pelabuhan itu (Labuan Bajo dan Benoa) sebagai antisipasi meningkatnya kunjungan wisatawan dengan kapal pesiar," kata GM Pelindo III Cabang Lembar Baharuddin di Pelabuhan Gili Mas Lombok, Kamis (13/2).
Berbicara pada Kampanye Kesadaran Tentang Keamanan Maritim dan Pelabuhan (Maritime and Port Security Awareness Program) yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Laut – Kemenhub, Bahar mengatakan, kunjungan wisata yang selama ini melalui Pelabuhan Lembar terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun lalu, kata dia, jumlah kunjungan kapal pesiar mencapai sembilan kapal dengan membawa ribuan turis.
Ia berharap, dijadikannya Lombok sebagai daerah penyelenggara Motor GP akan memberikan dampak singnifikan pertumbuhan kunjungan kapal pesiar. Ia memastikan, rampungnya Pelabuhan Gili Mas nantinya akan memudahkan embarkasi dan debarkasi wisatawan. "Selama ini embarkasi dan debarkasi wisatawan harus dibantu dengan menggunakan skoci," jelasnya.
Pelindo III mendukung pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dipersiapkan sebagai kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Gili Mas, sudah siap mengambil peran sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut.
Pembangunan terminal penumpang Gili Mas sejak 2 November 2019 ditargetkan akan selesai pada bulan Februari 2020, dan diharapkan operasional penuh bulan Maret mendatang. "Bila pembangunan telah selesai, maka seluruh keperluan kapal pesiar bisa terlayani dengan baik di Pelabuhan Gili Mas," kata Bahar.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar M. Junaidin mengatakan, kampanye kesadaran twntang keamanan pelabuhan yang diikuti ratusan masyarakat itu meruoakan salah satu upaya mempersiapkan tingginya kunjungan kapal.pesiar ke Lombok.
Menurut Junaidin, peran serta dan kesadaran masyarakat akan keamanan dan ketertiban di wilayah pelabuhan menjadi faktor penting, di tengah tekad pemerintah untuk mendatangkan wisatawan sebanyak-banyak. Dukungan pemerintah daerah juga diperlukan untuk membangun infrastruktur dan akses dari dan ke pelabuhan agar mudah dicapai.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga melibatkan komunitas dan warga lokal sebagai mitra untuk menyambut wisatawan. Sinergi stakeholder pariwisata juga harus tercipta agar dapat bersama-sama menumbuhkan pariwisata yang kreatif demi kemajuan bersama. "Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga Pelabuhan Gili Mas dapat mulai menerima kunjungan kapal pesiar," kata Junaidin. (son)