KUTA (Bisnis Jakarta) – Pelaku pariwisata Bali mendorong percepatan pembangunan akses menuju Buleleng dan sekitarnya untuk pemerataan ekonomi setelah pemerintah pusat membatalkan rencana pembangunan bandara baru di bagian utara Pulau Dewata.
“Misalnya jalan tol yang memungkinkan itu untuk mempercepat akses ke Buleleng mulai dari shortcut dari Baturiti ke Lovina, ke barat dan timur, itu yang harus dilakukan,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Ngurah Rai Surya Wijaya di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.
Adanya bandara baru di wilayan Bali Utara diproyeksikan akan mendorong pemerataan ekonomi di kawasan itu. Meski demikian, pihaknya menghargai keputusan Pemerintah Pusat yang membatalkan pembangunan bandara di kawasan itu berdasarkan kajian yang telah dilakukan salah satunya menyangkut topografi daerah.
Senada dengan Surya Wijaya, Ketua Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra mengatakan adanya bandara baru di Bali Utara akan mendorong pemerataan dan memberikan efek domino kepada masyarakat setempat.
Sehingga perkembangan ekonomi dan pariwisata tidak melulu dinikmati Bali Selatan yang menurut Ricky sudah semakin sesak. Meski demikian pihaknya menghargai pemikiran pemerintah yang tidak jadi melanjutkan rencana pembangunan bandara baru itu.
Ricky mengharapkan setelah dibatalkannya rencana pembangunan bandara, perlu disiapkan opsi lain untuk menumbuhkan pemerataan di Bali Utara. “Jika dibatalkan (bandara baru) mudah-mudahan ada alternatif atau opsi terobosan baru, apa pun itu untuk memberi pemerataan. Apa mempercepat priosses jalan tol?,” ucapnya.
Menurut dia, kemudahan dalam akses menuju destinasi wisata menjadi salah satu syarat utama dalam pengembangan pariwisata. Pemerintah pusat sebelumnya membatalkan rencana itu berdasarkan kajian Bank Dunia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMF) tidak merekomendasikan pembangunan bandara itu.
Pemerintah akan mengoptimalkan perluasan di Bandara Ngurah Rai termasuk menambah landasan pacu dan apron atau tempat parkir pesawat. Selain itu pemerintah berencana akan membanguan akses kapal roro dari Banyuwangi ke Bali Utara. (grd/ant)