KARANGASEM (Bisnis Jakarta) – Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali, menggelar rapat koordinasi dengan semua instansi untuk mengantisipasi dampak bencana Gunung Agung. “Kami sengaja memanggil semua pihak terkati seperti aparat keamanan, BPBD, camat dan semua kepala desa di Kabupaten Karangasem,” kata Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri saat memimpin rapat di Karangasem, Minggu.
Menurut dia, pasca mendapat informasi dari Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Minggu (17/9) dini hari telah memanggil semua stekholder terkait untuk mengantisipasi dampak bencana Gunung Agung.
Selanjutnya pada pukul 10.00 Wita dia juga kembali memanggil semua aparat keamanan, BPBD, camat dan kepala desa terutama desa yang diperkirakan akan terkena dampak letusan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Dewa Indera mengatakan bahwa jika aktivitas Gunung Agung terus meningkat dan berubah statu maka diperkirakan ada 22 desa yang terkena dampak bencana yang mayoritas berada di selatan dan utara gunung.
“Jika statusnya meningkat kami telah memetakan daerah aman bagi warga untuk mengungsi yakni radius 12 km dari kawah gunung,” ujarnya.
Pihaknya mengingatkan kepada warga agar tidak panik dan tetap mengkuti instruksi satu pintu dari petugas agar tidak tercecer. Selain itu, warga juga diminta untuk selalu berkoordinasi dengan petugas agar tetap terdata dan bisa mendapatkan bantuan saat terjadi bencana.
“Kemanapun warga akan berlindung baik itu ke rumah saudara atau berkumpul bersama warga lain, kami harap agar tetap melapor dan berkoordinasi sehingga semua warga bisa tertangani dengan baik,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan agar warga tidak panik dan tetap mengikuti intruksi dari petugas sehingga tetap bisa selamat dan terkontrol dengan baik. (grd/ant)