Bulfes Resmi Dibuka, Sajikan Tarian Nusantara

SINGARAJA (Bisnisjakarta)-
Buleleng Festival resmi dibuka Menpar diwakili Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Ni Wayan Giri Adnyani dipusatkan di Monumen Singa Ambara Raja, Singaraja, Selasa (6/8).

Acara pembukaan yang dihadiri Tenaga Ahli Menpar Gde Pitana dan Bupati Buleleng Agus Putu Suradnyana serta berbagai perwakilan negara sahabat itu dimeriahkan dengan tarian dari berbagai daerah, seperti Tari Saman dari Aceh, Tari Ondel Ondel dari Betawi, dan Tari Lancang Kuning dari Riau, dan Tari Yamko Yambe Yamko dari Papua.

Pada acara yang dihelat hingga akhir pekan itu, Bupati Buleleng Agus Putu Suradnyana memgatakan, tentu saja bulfes akan mengexplore seni budaya daerah Buleleng. Puluhan kelompok seni yang akan menampilkan tarian mereka diiringi oleh gamelan dan musik khas Bali Utara yang benar-benar akan menunjukkan kekuatan sebenarnya dari Kabupaten Buleleng.

Tahun ini, kata dia, festival bertajuk Shining Buleleng itu, qkan menampilkan tidak kurang dari 52 grup budaya dari kabupaten dan seluruh Bali utara. Di antara banyak pertunjukan itu, akan ada kolaborasi Bondres dan Genjek, Balet Ramayana, Gong Kebyar, Tari Janger Menyali, dan banyak lagi. Akan ada juga pertunjukan musik dari band-band Rock terkenal Indonesia.

Agus menambahkan, Buleleng Festival 2019 adalah destinasi terbaik untuk berlibur. "Semuanya tersedia lengkap di festival ini. Dengan beragam konten menarik, kami optimistis Buleleng Festival 2019 akan menaikan kunjungan wisatawan,” ujar Agus.

Buleleng Festival dimulai dengan parade seni Baleganjur massal yang menampilkan tidak kurang dari 500 pemain perkusi tradisional. Parade luar biasa itu berlangsung di sepanjang jalan Ngurah Rai tepat melewati panggung utama.

Giri Adnyani mengapresiasi inisiatif dan ide Buleleng Festival, sebuah gagasan yang menyatukan spirit Pulau Bali tampil kompak, bersama-sama, bersatu, untuk mendongkrak sektor pariwisata. "Buleleng punya modal seni budaya yang kuat. Itu sebabnya, dari tujuh calender of event dari Bali, dua diantaranya dari Buleleng," kata Giri.

Menurutnya, perpaduan nuansa lokal Bali yang dikemas secara kekinian akan mampu mengoptimalkan pasar milenial. Hal tersebut, tambah Giri Adnyani, dapat menggenjot pergerakan wisatawan sehingga memberi impact positif terhadap perekonomian Buleleng. "Bila pergerakan wisatawan bagus, maka impact semakin positif terhadap perekonomian masyarakat,” katanya. (son)


Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button