JAKARTA (bisnisjakarta.co.id) – Sebagai bagian dari rangkaian acara perayaan Harlah 1 Abad, Nahdlatul Ulama (NU) meluncurkan sebuah program NU Tech yang merupakan bentuk sinergi bersama dalam perayaan Harlah 1 Abad Nahdatul Ulama (NU) untuk mendorong terwujudnya masyarakat digital dan peningkatan teknologi inovasi bangsa.
NU Tech merupakan salah satu upaya dari Badan Inovasi PBNU mengawali proses transformasi digital NU di abad ke-2 dengan melibatkan lebih dari 1 juta warga NU se-Indonesia. Dalam rangka menciptakan digital literacy di kalangan santri dan masyarakat pada umumnya, NU Tech memberikan exposure bagi para pemilik ide bisnis kepada dunia startup dan digital guna terciptanya kesempatan kolaboratif bagi NU, BUMN dan private sektor di bidang inovasi digital.
Dalam opening speech NU Tech, Ketua PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf memaparkan, teknologi adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan.
“Kita harus menjadikan teknologi ini sebagai ruang hidup kita dan kepentingan untuk memiliki kapasitas, akses, dan bahkan untuk ikut menentukan orientasi dari perkembangan teknologi itu sendiri. Persoalan teknologi ini mau tidak mau akan sampai kepada titik yang kurang lebih kontroversial, atau setidaknya menimbulkan perhatian dan bahkan keprihatinan terkait dengan hal-hal yang jadi haluan dalam nilai-nilai agama. Saya berharap bahwa pengembangan peran yang signifikan oleh NU merupakan gerbang pembuka NU menuju ke abad ke 2,” ucapnya di Jakarta, Jumat (2/12).
NU Tech mengajak pelajar, santri, mahasiswa, dan keluarga besar NU untuk bergabung mengembangkan diri dan memajukan kapabilitas digital melalui serangkaian kegiatan: Capture The Flag Competition, Innovation Pitching Competition, Tech Seminar, Digital Learning by Narasi Academy, dan Digital Learning Scholarship. Pada Capture The Flag Competition, setiap talenta dapat menunjukkan serta mengasah keterampilan digital Cybersecurity melalui penyelesaian challenge kasus di CTF Competition.
Pada Innovation Pitching Competition, talent yang memiliki ide inovasi juga akan memiliki tempat yang mendukung untuk menyampaikan dan melatih keterampilan pitching terhadap ide inovasinya. Selain itu, talenta diberikan berbagai kesempatan belajar yang dibutuhkan, mulai dari seminar dan kelas di ranah teknologi dan digital hingga akses pada banyak topik digital di platform pembelajaran.
Ketua Organizing Committee, Yenny Wahid mengatakan, memasuki abad ke-2 NU, perlu ada hal yang berbeda.
“NU memutuskan untuk mengadakan selebrasi tentang kiprah selama ini yang kami harapkan bisa mendapatkan dampak positif bagi masyarakat. NU Tech ini merupakan sebuah terobosan, karena bahwa seperti yang teman-teman ketahui NU terikat dalam sebuah tujuan – tujuan besar dan untuk dapat menyebarkan kesan pesan yang baik kepada masyarakan, NU harus menguasai alat yang dipakai, salah satunya teknologi,” ungkap Yenny Wahid.
Sementara Fajrin Rasyid, selaku Ketua PIC NU Tech Harlah I Abad NU menambahkan, “ jika kita lihat, semakin kesini, nilai ekonomi digital Indonesia berada di 600 triliun rupiah, dan angka ini akan tumbuh lebih besar lagi di tahun 2045, saat yang bertepatan dengan 100 tahun Indonesia. Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi pelaku aktif, tidak hanya menjadi konsumen saja di digital ecosystem ini. Hingga kini, talenta digital Indonesia masih berada di ranking 50-an, rangking yang masih perlu kita tingkatan bersama. Mudah – mudahan, dengan adanya kegiatan – kegiatan di dalam NU Tech yang merupakan bagian kecil dari usaha kami untuk dapat membuat talenta Indonesia melek digital. Semua bisa go digital untuk talenta indonesia!.”
NU Tech hadir pada 2 Desember 2022, di mana terdapat hari puncak kegiatannya di Malang, Jawa Timur pada 19 Desember 2022. Bagi yang ingin ikut serta dalam Innovation Pitching Competition telah dibuka hari ini 2 Desember sampai dengan 9 Desember 2022. Serta, bagi yang ingin mengikuti Capture The Flag Competition juga sudah dibuka hari ini 2 Desember hingga 15 Desember 2022. *rah