JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar enam poin menjadi Rp 13.750 dibanding posisi sebelumnya Rp 13.744 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan meningkatnya permintaan mata uang yang masuk dlam kategori safe haven menjadi salah satu faktor yang menahan nilai tukar rupiah untuk terapresiasi.
“Rupiah kembali mengalami pelemahan seiring meningkatnya permintaan pelaku pasar terhadap mata uang ‘safe haven’ di tengah kekhawatiran pasar terhadap perang dagang antara Amerika Serikat-Tiongkok,” kata Reza.
Ia mengatakan bahwa kekhawatiran itu muncul setelah Tiongkok mngumumkan daftar tarif impor sejumlah barang dari Amerika Serikat, yang kemudian Presiden AS Donald Trump memberikan sinyal balasan untuk memberikan kenaikan tarif impor teknologi.
Menurut dia, sentimen perang dagang masih akan menjadi salah satu isu yang membayangi pelaku pasar keuangan, baik domestik maupun eksternal.
“Diharapkan, sentimen mengenai fundamental ekonomi nasional yang baik dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” katanya. (ant)