Acara Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) 2018 berlangsung meriah. Event tahunan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika itu menjadi ajang para biro humas pemerintah (Kementerian/Lembaga dan beberapa pemerintah kabupaten/kota) seluruh Indonesia unjuk kebolehan serta memberikan pelayanan informasi dan komunikasi publik di era digital.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti di Tangerang, Senin (3/4) mengatakan, di era digitalisasi seperti ini, dimana semua informasi bisa didapat dengan mudah, tetap tantangan yang harus dihadapi. Hampir sebagian besar media hanya mengejar impresi, viewers, pembaca, pendengar, pemirsa, customers bahkan wisman.
Guntur mengatakan, arus informasi di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tak dapat dibendung. Setiap orang dengan mudah mendapatkan dan berbagi informasi yang tingkat kebenarannya belum pasti. Informasi hoax, horor, menakutkan beredar setiap saat dan memiliki daya rusak yang kuat terhadap ekosistem pariwisata. "Ini harus ditangkal. Dan ini merupkan tugas media sebagai pengawal pariwisata Indonesia. Karena kalo hoax berlanjut yang dirugikan adalah kita semua,” kata Guntur.
Digelar pada 2-4 Desember 2018 di Alun-alun Kota Tangerang, Banten, event tersebut bertujuan memotivasi humas K/L Indonesia agar semakin kreatif dan inovatif. Begitu juga dengan Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kemenpar yang ikut ambil bagian. Desain kapal phinisi dijadikan icon booth oleh Biro Komunikasi Publik Kemenpar.
Berbagai kegiatan juga ditampilkan untuk menarik pengunjung, mulai dari photo booth, galeri foto, pelayanan informasi dan juga coaching clinic dari rekan-rekan wartawan.
Selain itu ada juga demo masak (kuliner) dan coffee corner oleh mahasiswa STP Bandung jurusan Food & Beverages yang banyak menarik minat pengunjung. "Mereka harus sabar melihat bagaimana proses membuat makanan atau minuman, sebelum akhirnya mendapat kesempatan untuk mencicipi," kata Guntur.
Tahun lalu, Kemenpar meraih penghargaan sebagai Penerbitan Media Internal (Inhouse Magazine) dan gelar erfavorit untuk Stand Pameran dalam kegiatan Humas dan Layanan Publik Expo. Inti penghargaan tersebut sebagai momentum untuk memberikan apresiasi sekaligus menjadi tolak ukur kinerja bidang hubungan masyarakat (Humas) lembaga pemerintah. Selain itu, ikut mendorong petugas Humas agar senantiasa tampil di depan dalam melakukan agenda setting di tengah derasnya arus informasi saat ini. (son)