
Pemerintah Indonesia kembali bertemu dengan Pemerintah Singapura melalui Maritime and Port Authority of Singapore (MPA) guna membahas tentang kerjasama peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang Maritim pada Pertemuan The 13th Meeting of the Training MoU between Directorate General of Sea Transportation and MPA Singapore yang dihelat di MPA Academy, Singapore, Rabu (11/12).
Delegasi Indonesia pada pertemuan ini diketuai oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dengan anggota yang merupakan perwakilan dari Direktorat KPLP, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Kenavigasian, Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri, serta Bagian Kepegawaian.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ahmad, selaku Ketua Delegasi Indonesia mengungkapkan, kerjasama di bidang peningkatan kapasitas SDM di bidang matitim dengan Singapura sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2001, sejak ditandatanginya MoU mengenai Pelatihan bagi Pelaut.
Ahmad menjelaskan, bahwa sudah sebanyak 83 (delapan puluh tiga) training yang telah dan akan diselenggarakan mulai tahun 2005 sampai dengan penghujung tahun 2019 mendatang.
Dari 8 (delapan) judul workshop/training yang diusulkan penyelenggaraannya pada Training MoU Meeting ke-12 tahun lalu di Bali, sudah sebanyak 8 (delapan) judul yang telah diselenggarakan, 7 (tujuh) di Indonesia dan 1 (satu) secara paralel di Singapura dan di Indonesia.
Keenam judul workshop/training tersebut, antara lain Workshop on International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code, Workshop on Port State Control, Workshop on Maritime Labour Convention, Maritime Environtmental Protection Workshop on MARPOL Annex VI, Workshop on Mandatory IMO Audit Scheme Implementation, dan Workshop on IMO Casualty Investigation Code: Marine Safety Investigation. Adapun yang dilaksanakan secara paralel adalah
VTS Operator Training Course yang dilaksanakan di Singapura dalam bentuk kelas teori terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan praktek di VTS Batam, Indonesia.
Selain itu terdapat 4 (empat) program khusus yang diselenggarakan MPA Singapore dimana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengirim perwakilan 3rd Advanced Maritime Leader’s Programme, 6th Port Management Programme, Safety@Sea Week, dan 9th Maritime Public Leaders Programme,
Sedangkan pada pertemuan ke-13 hari ini, Ahmad mengatakan bahwa Ditjen Hubla dan MPA Singapore telah menyepakati 5 (lima) judul training untuk dilaksanakan pada tahun 2020, yakni Training/Workshop on Port State Control (PSC) Inspection, Training/Workshop on Marine Casualty Investigation, Training/ Workshop on International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code, Training on VTS Operator Refresher, serta Training/Workshop on High Speed Craft.
Selain itu, ada program yang diusulkan MPA Singapore untuk tahun 2020 yaitu AMLP, MPLP, PMP, safety@sea week dan maritime safety innovation tanggal 20 s.d. 24 April 2020 di Singapura dan Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diundang dan disponsori.
Kedepan, instruktur yang akan terlibat akan berasal tidak hanya dari MPA Singapore tetapi juga dari Ditjen Perhubungan Laut itu sendiri. (son)