
DEPOK (Bisnis Jakarta) – Berbagai wilayah mulai menunjukkan tingginya laju inflasi dalam beberapa pekan terakhir. Untuk itu, Kota Depok mengaku telah menyiapkan strategi guna menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan kebutuhan pokok yang mulai meroket dipasaran. Sebab, Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Herman Hidayat mengatakan komoditi pangan memiliki peran penting terhadap fluktuasi inflasi.
Iya menjelaskan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi yang terus meningkat terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin). Diantaranya menjaga stabilitas pasokan bahan kebutuhan pokok dan menjaga keterjangakauan harga kebutuhan pokok.
“Dengan adanya suplai yang cukup dapat mencegah terjadinya kelangkaan yang berakibat pada inflasi, kemudian bagaimana menjaga keterjangkauan harga. Kedua faktor ini yang dipakai Bank Indonesia untuk menjadi ukuran pengedalian inflasi tingkat nasional atau tingkat kota,” jelasnya di Depok.
Menurutnya, terdapat lima komoditi utama yang berpengaruh terhadap fluktuasi inflasi di Kota Depok. Mulai dari beras, telur ayam, daging ayam, bawang merah dan cabai merah. Sedangkan untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan khususnya beras, pihaknya telah bekerja sama dengan daerah lain di Jawa Barat seperti Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Purwakarta yang merupakan sentra penghasil beras. ” Karena beras komoditi yang paling berpengaruh terhadap inflasi,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, untuk inflasi di Kota Depok tahun 2017 sebesar 3,93 persen. Angka ini secara range masih di bawah yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) yakni 4 plus minus 1 persen. “Karena itu, perlu diupayakan untuk dikendalikan di tahun 2018,” ungkapnya. (jif)