Bisnisbandung.com – Wagros hadir di Kota Bandung dengan dukungan teknologi modern serta terus beradaptasi dan berinovasi dalam menyediakan layanan kebutuhan pangan untuk kesejahteraan bersama.
Mengawali usaha pada tahun 2018, Wagros menjadi perusahaan perdagangan dan keagenan khususnya dalam meyediakan kebutuhan pokok untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk tujuan bisnis.
Warung Grosir (Wagros) dibawah payung hukum PT Wagros Digital Indonesia memiliki landasan kedekatan dengan pelanggan sebagai kunci sukses yang dapat dicapai bersama yakni mendapatkan harga yang kompetitif pada komoditi beras, minyak goreng dan ikan.
Dukungan transformasi digital yang revolusioner dapat membantu kinerja serta inovasi dalam hal memenuhi kebutuhan komoditi dengan kapasitas yang dapat terkontrol sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat dan jangkauan layanan hingga sampai kekonsumen.
Oky, Business Development and Partnerships Wagros mengatakan, memasuki tahun 2023 Wagros ingin supaya masyarakat di Bandung khususnya dan Jawa barat pada umumnya untuk lebih empati pada stunting, yakni meningkatkan gizi yang oleh pemerintah yang sudah dicanangkan dengan kampanye “Gemar Makan Ikan”, karena secara 100% Wagros full support.
“Beberapa waktu lalu Wagros bertemu dengan Walikota Bandung yakni Bapak Mulyana dan juga saat bertemu dengan Pak Erich Thohir yang Beliau semua menekankan untuk meningkatkan konsumsi makan ikan. Hal tersebut sangatlah baik guna menekan angka stunting pada generasi penerus yang nanti pada tahun 2045 menjadi generasi emas,” ujar Oky.
Alhamdulillahnya Wagros juga sudah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, sehingga Wagros didapuk sebagai official of taker hasil tangkapan ikan nelayan. Jadi hasil tangkapan ikan dari Banggai akan didistribusikan ke Kota Bandung secara spesifik, Bandung Raya dan secara general ke wilayah Jawa Barat.
Harapan Wagros dengan adanya kerjasama dengan Pemda Kabupaten Banggai paling tidak menjadi jembatan antara Pemda Banggai dengan Kota Bandung sehingga nanti kedepannya dapat melakukan kerjasama perdagangan komoditi lainnya. Sehingga terdapat sinergi antara Pemerintahan Kota Bandung dengan Pemerintahan Kabupaten Banggai.
Wagros sampai saat ini masih dengan semangatnya mendorong dan mengembangkan UMKM dengan program kemitraan yang mana menawarkan kepada masyarakat yang ingin mempunyai usaha mandiri yang ada kaitannya dengan sembako dapat Wagros support. Baik dari sisi usaha maupun dari sisi suplay barangnya.
Digitalisasi Pasar Tradisional
Aktualisasi program kemitraan tersebut merupakan keberlanjutan saat Wagros melakukan kerjasama dengan Perumda Pasar yang sudah terbukukan di tahun 2022, hanya ada hambatan kendala teknis dan lain hal yang tetap akan dimaksimalkan realisasinya di tahun 2023 ini.
“Wagros akan memastikan kepada pedagang bahwa barang-barang kebutuhan pokok nanti dapat kita supplay adalah barang-barang dengan kualitas terbaik dan dengan harga yang terjangkau. Sehingga nanti dapat membantu pedagang yang ada di pasar untuk mendapatkan barang yang baik dan harga yang lebih murah serta efeknya ke masyarakat harga bahan pangan bisa lebih terkontrol,” ungkap Oky.
Selain itu, Wagros juga sudah menandatangani kerjasama dengan Agro Jabar terkait dengan pemenuhan kebutuhan beras dan minyak goreng, sehingga Wagros di tahun 2023 ini memiliki banyak PR dan tantangan dalam meningkatkan kebutuhan pangan melalui konten digital yakni digitalisasi.
Digitalisasi di sini adalah kita mengedukasi para pedagang pasar untuk sistem pembayaran dan sebagainya menggunakan transfer online atau QRis, atau menggunakan metode yang cash lost money.
“Jadi nanti pembeli-pembeli kalau misalkan datang ke pasar, dia sudah enggak usah bawa uang cas, cukup pakai QRis, transfer atau debit card,” tukas Oky.
Kita memodernisasi pedagang pasar, kita tawarkan dengan produk kita, bila mereka tidak mau tidak apa-apa, jika mau alhamdulillah bagi Wagros.
Agar dapat terlaksananya transformasi digitalisasinya adalah Wagros akan pasangkan internet agar dapat dipakai wifi secara gratis, kita sudah bermitra dengan Telkom dan dapat dukungan, tinggal kita memperdalam wifi dan penguatan sinyalnya.
Pasar juga menjadi indikator inflasi, apalagi Kota Bandung sebagai Kota Konsumtif menjadikan pasar sebagai lumbung menyimpan barang kebutuhan pangan untuk mengendalikan tingkat inflasi dari range harga komoditi agar tidak terlalu melebar dan cenderung menjadi harga mahal pada barang komoditi.
Digitalisasi pasar tradisional juga dapat dikatakan sebagai desain strategi percepatan pemulihan ekonomi sekaligus mendapatkan bonus sebagai percepatan pengendalian pandemi agar benar-benar hilang agar capaian kesejahteraan bersama terwujud.
Selain itu, tambah Oky, yang tidak kalah pentingnya adalah digitalisasi pasar tradisional dalam rangka mempersiapkan pasar tradisional dan para pedagangnya siap menghadapi persaingan di era disrupsi ini.
Realitanya pasar tradisional menghadapi kompetitor dalam wujud virtual, yakni pasar retail online baik melalui aplikasi media sosial, marketplace, maupun aplikasi digital lainnya, lanjut Oky.
“Kondisi ini akan memicu semakin kerasnya hantaman yang akan dihadapi pasar tradisional ke depannya jika tidak segera melakukan transformasi, sehingga keberadaan komoditi dan pencapaian harga murah tidak pernah ketemu yang dikarenakan diantaranya tidak meratanya distribusi komoditi dikarenakan kurangnya informasi bagi pedagang dan konsumen,” pungkas Oky.***