Bangkitkan Semangat Pemuda lewat Majapahit Imperial Dinner

NUSA DUA (bisnisjakarta.co.id) – Kuliner nusantara sudah terkenal di seluruh dunia. Untuk melestarikannya, The Apurva Kempinski Bali menghadirkan Majapahit Imperial Dinner pada Sabtu (28/10), bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Event ini akan hadir hingga tahun depan dan khusus dihidangkan untuk tamu Booking Group yang menginap di hotel berbintang 5 di kawasan Nusa Dua tersebut.

Menurut General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet, event ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk mempromosikan kelestarian dan keberlanjutan pembangunan di Indonesia. Kegiatan ini, tambah Vincent juga bertujuan mendorong pengetahuan tentang bahan-bahan tradisional Indonesia yang kini mulai dilupakan, terutama di kalangan generasi muda.

Acara ini tidak hanya sekadar merayakan kekayaan kuliner Indonesia, tetapi juga sebagai upaya untuk menghidupkan kembali semangat juang para pemuda, sebagaimana yang telah dilakukan pada masa kejayaan Majapahit berabad-abad yang lalu.

Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali, Melody Siagian, saat press conference mengatakan, event ini digelar berkolaborasi dengan Javara, Designmill Co dan Kita Poleng bertujuan untuk membangkitkan semangat pemuda. Pada kesempatan itu juga hadir Founder of Javara : Helianti Hilman, Creative Director & Founder Designmill Co : Emilia Tjongkono dan Founder & Creative Director of Kita Poleng : Dibal Ranuh, Executive Chef The Apurva Kempinski Bali : Chef Yoann Mathy dan Head Chef : Chef Iswati Endah.

“Melalui event ini, kami ingin membangkitkan kembali spirit pemuda. Kita ingin tidak hanya merayakan Hari Sumpah Pemuda tapi juga mempromosikan kuliner Indonesia di The Apurva Kempinski Bali,” jelas Melody Siagian.

Pada kesempatan yang sama, Helianti Hilman mengaku kolaborasi ini terjadi karena adanya kesamaan komitmen, sustainable dan heritage. Menurutnya, pondasi Indonesia saat ini berasal dari apa yang udah dimulai dari Kerajaan Majapahit.

“Ini proses yang menarik. Bagaimana mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai cita rasa dunia. Dengan narasi di balik hidangan, event ini untuk mengembalikan budaya dan mengingatkan kembali pangan yang terlupakan,” papar Helianti Hilman.

Pada peluncuran event ini, dihadirkan lima course set menu yang terdiri dari Urap Hayuyu, Rawon Lembu, Botok Iwak, Manuk Urang Manggar, dan Dissert Jadah Tape. Setiap hidangan merupakan kombinasi unik dari bahan-bahan khas Indonesia yang jarang ditemui dalam masakan sehari-hari.

Menurut Head Chef, Chef Iswati Endah ia merasa ini menjadi tantangan terbaru yang dihadapinya. Setelah bertahun-tahun menghidangkan makanan yang sama, Chef Iswati kini berusaha menghidupkan kembali kelezatan makanan tradisional yang telah dilupakan oleh generasi muda masa kini.

“Ini adalah challenge bagi kami yang harus membuat makanan berbeda dari yang lain,” ujar Chef Iswati.

Sejumlah makanan yang disediakan mengusung cita rasa khas Jawa, yang mencakup rasa manis, asam, dan pedas yang semuanya berhasil disesuaikan agar dapat diterima oleh semua kalangan. Ia merasa yakin semua orang baik tamu asing atau lokal bisa mencicipi makanan ini.

“Kalau dari segi rasa karena Majapahit berasal dari Jawa jadi makanannya sedikit manis, ada kecut, dan pedasnya. Namun semua makanan itu bisa diterima oleh semua kalangan,” ujarnya.

Selain makanan, acara ini juga dimeriahkan dengan pementasan tari dari Creative Director of Kita Poleng, Dibal Ranuh. Dibal mengangkat sosok Tribhuwana Tunggadewi, raja ketiga dari Kerajaan Majapahit, sebagai tema tarian.

“Dalam tarian itu, kami menggambarkan perempuan sebagai pusat permulaan, yaitu ibu dengan judul Tribhuwana Tunggadewi,” kata Dibal dengan penuh semangat. *rah

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button