JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan atau periode 4-8 September 2017 mengalami pelemahan sebesar 0,11 persen menjadi 5.857,11 poin.
“Pada periode itu, IHSG bergerak fluktuatif dan terkoreksi tipis 0,11 persen menjadi 5.857,11 poin dari 5.864,05 poin di penutupan akhir pekan sebelumnya,” papar Kepala Divisi Komunikasi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Seiring dengan kinerja IHSG, lanjut dia, nilai kapitalisasi pasar BEI juga turut mengalami penurunan sebesar 0,02 persen menjadi Rp6.424,17 triliun pada periode itu. Pada periode itu juga tercatat, rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami penurunan 9,49 persen menjadi Rp6,29 triliun dibandingkan pada sepekan sebelumnya Rp6,95 triliun.
Sementara itu, rata-rata frekuensi harian BEI pada pekan ini juga mengalami penurunan sebesar 8,83 persen menjadi 290.400 ribu kali transaksi dari 318.550 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Meski demikian, rata-rata volume transaksi harian pada periode 4-8 September 2017 mengalami kenaikan sebesar 8,13 persen menjadi 10,23 miliar saham dari 9,46 miliar saham pada sepekan sebelumnya. “Pada periode itu, investor asing juga kembali mencatatkan jual bersih sebesar Rp6,51 triliun,” katanya.
Secara terpisah, Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pada periode itu, IHSG berada dalam rentang konsolidasi wajar. Ke depan, data cadangan devisa Indonesia yang membukukan kenaikan akan menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2017 tercatat 128,8 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2017 yang sebesar 127,8 miliar dolar AS. “Data cadangan devisa yang terlansir dalam posisi naik dan jauh diatas standar kecukupan international untuk impor yaitu sekitar tiga bulan, kondisi ini menunjukkan bahwa secara fundamental ekonomi nasional berada dalam keadaan yang cukup stabil,” katanya. (grd/ant)