DENPASAR (Bisnis Jakarta) – Digital and Risk Managemet in Insurance (DRiM) diyakini mampu memitigasi risiko dalam dunia asuransi. “Ini wujud nyata komitmen kita dalam memajukan industri asuransi jiwa dengan pemanfaatan aplikasi teknologi digital,” kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim di sela-sela seminar internasional dan exhibition asuransi di Nusa Dua, Kamis (22/2).
Rangkaian kegiatan perdana ini digelar guna merespon cepatnya perkembangan teknologi digital, yaitu upaya industri dalam memastikan awareness para pelaku perasuransian dalam mengelola risiko terkait teknologi digital.
Acara puncak kegiatan DRiM dengan format seminar dan exhibition ini dihadiri oleh para insan perasuransian dan dibuka oleh Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Riswinandi.
Hensrisman yang juga Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) ini mengatakan, kegiatan DRiM nantinya diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan industri dalam menjawab kebutuhan konsumen yang terus berubah, meningkatkan penetrasi asuransi, dan memberikan nilai tambah dalam memajukan pertumbuhan industri asuransi.
Menurut Hendrisman, AAJI juga mengundang beberapa universitas di Bali untuk memperkenalkan industri asuransi melalui perkembangan digital kepada para mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar generasi muda tidak hanya melek digital namun melek keuangan dari sejak dini sehingga berguna untuk kelangsungan dan kesejahteraan masa depannya kelak.
Christine Setyabudi selaku Ketua Panitia DRiM mengatakan, dengan fungsi teknologi yang borderless, sudah saatnya hal tersebut mendekatkan kita satu sama lain, terutama para pelaku industri kepada para nasabah dan masyarakat luas. “Kami berharap, dari Nusadua Bali ini, semangat peningkatan literasi asuransi nasional akan sampai kepada seluruh masyarakat, dan perkembangan teknologi informasi digital akan turut mempercepat proses pertumbuhan kesadaran berasuransi bagi seluruh masyarakat Indonesiaā€¯ tutup Christine. (son)