Klinik Daur Ulang Sampah Hadir di Kamal

JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur (UBL) bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Nyiur melaksanakan kegiatan Peresmian Klinik Daur Ulang Sampah pada 31 Juli 2017. Kegiatan itu digelar dalam rangka pelaksanaan Hibah IbM Menuju Kampung Petani Sampah di Kampung Belakang, Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

Kegiatan itu terdiri dari peresmian Klinik Daur Ulang Sampah yang berlokasi di RT.010 RW.03 Kelurahan Kamal Jakarta Barat, serta penandatangan Kesepakatan Kerjasama BKM Sejahtera Mandiri Kamal dan Universitas Budi Luhur dalam rangka pelaksanaan program hibah IbM yang diketuai Putri Suryandari, ST, M,Ars.

Hadir dalam acara tersebut, tim hibah IbM dari Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur, Umi Tutik Asmawi selaku penggagas KSM Nyiur, Koordinator LKM/BKM Kamal, LKM/BKM Tegal Alur, Pihak Kecamatan Kalideres, Pihak Kelurahan Kamal, Ketua RW.03 serta pihak Koordinator Kota Wilayah 1 Program Kotaku. Ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara Universitas Budi Luhur dengan Masyarakat Kelurahan Kamal.

Koordinator BKM Kamal H. Munawar Holil menyatakan, rasa terimakasih atas perhatian dan kepedulian  Univ Budi Luhur danKSM Nyiur terhadap warga Kampung Belakang Kamal khususnya RW.03 dan RW.04.  Tak hanya mendampingi dan menggerakan  masyarakatnya secara berkelanjutan tapi juga membangunkan fasilitas yang sangat dibutuhkan warga Kamal yaitu jamban untuk warga di rumah warga yang tidak memiliki jamban dan masih terus berlanjut.

“Kegiatan warga juga sudah mulai berubah ke arah perilaku lebih baik,  seperti tidak lagi buang sampah sembarangan, tapi sudah memanfaatkan sampah menjadi bahan kreasi yang hasilnya bisa dipakai sendiri, juga bisa dijual untuk mendapat tambahan uang dapur,” ungkapnya.

Ketua RW.03 Egar mengaku dengan adanya kepedulian Univ Budi Luhur dan KSM Nyiur secara terus menerus, warganya sudah mulai aktif dalam kegiatan positif yaitu mendaur ulang sampah untuk dijadikan produk yg berguna seperti tas, dompet dll.  “Dan hasilnya sangat bagus. Semoga ibu-ibu yang sudah pintar, mau membagi ilmunya untuk ibu-ibu lain yang ingin belajar.  Dan terimakasih juga sudah membantu kesulitan warga yg selama ini tidak punya jamban,” ujarnya sembari berharap Univ Budi Luhur dapat membantu merenovasi gapura.

Kasi Sarana Prasarana Kecamatan Kalideres Firmandari memuji kegiatan di Kampung Belakang Kamal tersebut. “Saya lihat hasilnya luar biasa bagi masyarakat dan lingkungan kamal RW.03 ini.  Antusias dan semangat masyarakatnya sangat terlihat. Dan hasil dari kreasi daur ulangnya sangat bagus. Nanti kita bisa usulkan kedepanya untuk diikutsertakan jika ada pameran di wilayah kita,” kata Firmandari.

Kepala Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Univ Budi, LuhurAnggraeni Dyah S, ST, MT, menjelaskan ada tiga kegiatan besar program Hibah IbM yang dilakukan di kawasan Kamal, demi mewujudkan wilayah itu sebagai Kampung Petani Sampah.

Pertama program Klinik Daur Ulang Sampah yang melibatkan masyarakat, terutama ibu-ibu untuk mengolah limbah sampah menjadi produk yang layak jual. Di antaranya, kerajinan tangan tas, tempat tissu, dompet, vas bunga, dan sebagainya.

Kedua program Bank Sampah yang melibatkan seluruh masyarakat Kamal untuk menjual produksi sampah yang tidak mampu diolah di Klinik Daur Ulang. Dengan menjual produksi sampah, masyarakat tidak hanya mengurangi jumlah tumpukan sampah di lingkungan, tetapi dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat Kamal.

Ketiga program Rumah Pupuk yang juga melibatkan seluruh masyarakat Kamal untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk. Sampah organik merupakan sampah hasil produksi rumah tangga seperti sisa makanan, potongan sayur atau kulit buah yang tidak terpakai. Sampah jenis ini dapat didaur ulang untuk dijadikan pupuk yang dapat bermanfaat untuk menyuburkan penghijauan di rumah tinggal ataupun dijual sehingga dapat menghasilkan uang.

Hibah IbM Kampung Petani Sampah dilaksanakan untuk wilayah di RW.03 dan RW.04, Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, yang mayoritas warganya bekerja sebagai pengumpul limbah pabrik yang diolah menjadi biji plastik. Dengan adanya KlinikDaur Ulang Sampah, Bank Sampah dan Rumah Pupuk, diharapkan masyarakat dapat berkarya dengan membuat berbagai produk olahan sampah tersebut sehingga dpat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. (grd)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button