Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan secara langsung satuan baru TNI yang diharapkan akan menjadi lawan tangguh bagi musuh negara yang mencoba mengganggu kedauatan Indonesia.
Acara juga dihadiri antara lain KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, Kabarhakam Polri Komjen Pol Condro Kirono dan Wakil Ketua DPD Nono Sampono.
Bamsoet berharap operasi Koopssus TNI nantinya juga aktif mengkampanyekan perdamaian dan keamanan dunia yang lebih baik melalui berbagai kegiatan humanisme.
Selain itu, wilayah operasinya pun tidak hanya pada mempertahankan serangan musuh dari fisik semata tetapi juga di tataran kedaulatan cyber. "Kedaulatan cyber (cyber sovereignty) kini menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan berbagai negara dunia. Mengingat tak jarang aksi terorisme maupun inflitrasi budaya asing dilancarkan bukan lagi melalui serangan darat, laut, ataupun udara. Melainkan melalui jaringan dunia maya," ujarnya.
Sebab, menurut Bamsoet kemajuan teknologi juga diiringi kemajuan tindak kejahatan dan ancaman negara. "Jika dahulu kita mengenal perang militer, lalu kini ada perang dagang, di masa depan akan ada perang cyber (cyber war)," imbuhnya.
Oleh karena itu, menurut Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini, wajah Koopssus TNI tak perlu tampilan menyeramkan tanpa senyuman tetapi tunjukkan wajah ketegasan. Bagi yang ingin macam-macan mengganggu kedaulatan Indonesia, Koopssus TNI tak perlu ragu melakukan tindakan militer sesuai yang diatur dalam peraturan perundangan. "Di sisi lain, Koopssus TNI juga bisa bersahabat bagi siapapun yang ikut dalam kampanye perdamaian dan membuat bumi menjadi lebih baik lagi untuk anak cucu dan generasi mendatang," tegas politisi Partai Golkar ini. (har)