PD Pasar Denpasar Akui Tak Berwenang Tertibkan Pasar Tumpah

BISNISJAKARTA.co.id – Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata mengaku keberadaan pasar tumpah sering menuai keluhan dari pedagang pasar yang dikelola Perumda.

Keluhan juga berasal dari warga pengguna jalan karena membuat kemacetan di seputar lokasi pasar tumpah tersebut.

Meski menuai keluhan dari pedagang pasar, IB Kompyang Wiranata yang akrab dipanggil Gus Kowi mengaku tak memiliki wewenang menertibkan pasar tumpah, karena lokasinya di luar tembok batas.

“Pedagang pasar tradisional banyak yang mengeluh karena merasa tersaingi hingga berkurangnya omset. Selain itu, pedagang di pasar tradisional dibebankan sejumlah biaya, seperti biaya sewa hingga biaya operasional pedagang (BOP),” ujar Gus Kowi.

Sedangkan untuk pasar tumpah, ia mengaku tak tahu menahu terkait iuran. Menurutnya, perhatian Pemkot Denpasar terhadap pedagang yang menggelar dagangannya di pinggir jalan bahkan di atas trotoar ini sudah cukuk baik. “Beberapa kali telah dilakukan rapat dengan instansi terkait yang membahas persoalan ini. Demikian juga penertiban beberapa kali telah dilakukan,” ujar Gus Kowi.

Di sisi lain, pedagang pasar tumpah juga sudah diberikan kebijakan, mengingat mereka juga merupakan UMKM. Salah satunya dibiarkan berjualan hanya saja dibatasi waktunya. “Namun karena tidak ada yang mengatur, pedagang keseringan melewati batas,” cetusnya.

Seperti yang terjadi di Pasar Sanglah, diberikan batas waktu berjualan hingga pukul 07.00 pagi, tapi kenyataannya masih tetap aja ada yang membandel. Jika hal ini tidak ditindak tegas, dikhawatirkan pedagang di pasar tumpah kian bertambah. Akibatnya pedagang di dalam pasar tradisional kian merugi.

Gus Kowi berharap ke depan dibentuk tim gabungan dari instansi terkait baik itu Satpol PP, Dinas Perhubungan dan lainnya. Karena jika hanya satu yang bergerak, hasilnya tidak akan maksimal, tandasnya.

Beberapa titik pasar tumpah berapa di seputaran Pasar Sanglah, Pasar Kereneng, Pasar Ketapian, Pasar Satria, Pasar Badung, Kumbasari dan di seputaran Jalan Kartini. *kmb

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button