NEW YORK (bisnisjakarta.co.id) – Pria yang diduga menembak 10 penumpang kereta bawah tanah di Brooklyn, New York City (NYC), Amerika Serikat (AS), ditangkap pada Rabu (13/4) setelah perburuan selama 30 jam, kata pihak berwenang.
Tersangka bernama Frank James itu ditahan tanpa insiden pada Rabu sore waktu setempat di Manhattan setelah kepolisian menerima informasi, kata Komisaris Polisi New York City Keechant Sewell pada sebuah konferensi pers.
James (62) diduga meledakkan granat asap dan menembak sedikitnya 33 kali dengan pistol di kereta bawah tanah pada jam sibuk Selasa (12/4) pagi, kata pihak kepolisian. Serangan itu mengakibatkan lebih dari 20 orang luka-luka, dengan 10 di antaranya terluka akibat tembakan, tetapi tidak ada korban yang diyakini menderita luka yang mengancam jiwa.
James telah didakwa melanggar larangan federal tentang “teroris dan serangan kekerasan lainnya terhadap sistem transportasi massal,” kata Jaksa AS Distrik Timur New York Breon Peace pada konferensi pers, menambahkan bahwa “jika terbukti bersalah, dia akan terancam hukuman penjara seumur hidup.”
James sebelumnya telah memiliki catatan sembilan penangkapan di New York dan tiga di New Jersey, menurut pihak berwenang.
Pihak berwenang mengidentifikasi James sebagai “person of interest” atau orang terkait pada Selasa malam. Pada Rabu, setelah proses investigasi mengaitkan James dengan penembakan tersebut dalam berbagai cara, pihak kepolisian menyatakan dia dianggap sebagai tersangka dan buronan.
Motif yang kemungkinan mendasari aksi ini masih belum diketahui dengan jelas, dan investigasi lebih lanjut terus dilaksanakan.
Serangan pada Selasa tersebut terjadi saat kota itu sedang berjuang mengatasi peningkatan insiden penembakan. Insiden penembakan di seantero kota itu meningkat 16,2 persen menjadi 115 insiden pada Maret dari setahun lalu, ungkap data dari Departemen Kepolisian New York City (New York City Police Department/NYPD). *ant