Pembakaran Aki Bekas di Ciampea Dikeluhkan Warga

BOGOR (Bisnis Jakarta) – Warga di Kampung Cikalancing, Desa Ciampea, Kabupaten mengeluhkan aktivitas pembakaran limbah aki bekas yang masih saja terjadi di wilayahnya. Paslnya, warga kawatir, jika hal tersebut tidak segera dihentikan akan berdampak buruk pada tubuh manusia dan lingkungan sekitar.

“Masih ada Pak, tapi sekarang tidak seperti dulu. Kalau ada itu pun juga biasanya dilakukan pada malam hari atau saat warga sibuk pergi bekerja,” kata Ajay (24), warga setempat. Senin (03/07).

Makin minimnya aktivitas pembakaran limbah aki bekas di wilayah Ciampea dan sekitarnya, tentu tidak lapas dari kerja keras dan upaya sosialisasi dari pihak terkait bersama jajaran muspika setempat yang terus mensosialisasikan akan bahaya pembakaran aki beas terhadap kesehatan maupun lingkungan sekitar. “Bau asepnya itu yang tidak tahan. Apalagi kalau pembakaran itu dilakukan pada saat malam hari, rasanya nyesek di dada,” ungkap Nani (54), warga lainnya.

Kepala Desa Cinangka, Nurdin membe¬narkan masih adanya pembakaran aki bekas di wilayah tersebut. Namun, jumlah¬nya tak seperti dulu. Saat ini hanya bebe¬rapa saja dan itu pun dilakukan secara kucing-kucingan. “Ya, kita akui mamang masih ada. Tapi ya itu tadi, mereka sekarang tidak berani lagi terang terangan alias hanya kucing kucingan dengan kami,” jelasnya.

Untuk itu, Nurdin mengaku, dengan masih adanya laporan warga terkait akitivas pembakaran aki bekas di wilayah tersebut, membuat pihak desa dan kecamatan akan terus koordinasi dalam menyosialisasi-kan kepada warga agar menghentikan aktivitasnya itu.

“Selain membahayakan tubuh, polusi pembakaran tersebut bisa menyebabkan keterbelakangan mental. Mulai dari kaki lemah tak bisa berdiri, per¬kembangan anak tidak sempurna (idiot, red), kanker hingga gangguan hati,” pringatnya. (bas)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button