
Banyaknya infrastruktur prasarana perkeretaapian yang dibangun Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan selama lima tahun terakhir, membuat kapasitas dan perjalanan kereta api meningkat luar biasa. Oleh karena itu Ditjen Perkeretaapian menerbitkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 yang memanfaatkan prasarana untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi masyarakat.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam jumpa pers mengenai Gapeka 2019 di Jakarta, Senin (25/11) mengatakan, selama lima tahun terakhir banyak infrastruktur perkeretaapian dibangun. Hal memungkinkan kapasitas kereta api, jumlah perjalanan, kecepatan, dan jarak kedatangan kereta bisa ditingkatkan. Oleh karena itu, Kemenhub menerbitkan Gapeka 2019 yang akan mulai berlaku 1 Desember 2019 mendatang.
Karena Gapeka 2019 akan diterapkan dalam waktu dekat, Zulfikri mengimbau masyarakat untuk memeriksa kembali jadwal perjalanannya. "Karena ada perjalanan kereta ditambah sehingga akan ada pergeseran jadwal. Bagi pengguna kereta yang rutin, harus memeriksa jadwal yang sesuai dengan kebutuhannya," ujar Zulfikri.
Penerbitan Gapeka 2019 ini akan menggantikan Gapeka sebelumnya, yakni Gapeka 2017. "Gapeka diubah jika terjadi perubahan-perubahan pada prasarana semisal jalur bertambah dari satu jalur menjadi jalur ganda, jumlah kereta bertambah, atau kalau ada kebutuhan-kebutuhan baru misal permintaan layanan kereta di sebuah stasiun baru," kata Zulfikri.
Jumlah perjalanan kereta api pada Gapeka 2019 sudah meningkat cukup besar dibandingkan sebelumnya. Jika pada Gapeka 2015 jumlah perjalanan KA hanya 1.599 perjalanan KA per hari, pada Gapeka 2017 meningkat menjadi 1.802 perjalanan KA per hari, lalu meningkat lagi menjadi 2.079 perjalanan KA per hari.
Gapeka dibuat oleh pemilik prasarana, dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian yang telah membangun prasarana. Pembaharuan Gapeka dilakukan berdasarkan UU No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian dan memenuhi PP No.72 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Kereta Api.
Penambahan prasarana tidak hanya dari pembangunan prasarana baru tetapi juga aktivasi jalur yang sudah lama tidak dimanfaatkan. Penambahan prasarana ini hingga September 2019 sudah mencapai 853 km jalur baru. Sementara hingga akhir tahun akan bertambah 100 km lagi sehingga total selama tahun 2019 mencapai 953 km. "Ada juga 623 km jalur kereta api yang direhabilitasi atau ditingkatkan. Lalu ada 75 stasiun baru yang berakibat pada pola perjalanan kereta api," jelas Zulfikri. (son)