Jakarta, 19/3 (Bisnis Jakarta) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin pagi bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp13.762 dibanding posisi sebelumnya Rp13.747 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail di Jakarta, mengatakan dolar AS cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang dunia menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini yang diperkirakan menaikan tingkat suku bunga acuannya.
“Diproyeksikan FOMC memutuskan kenaikan suku bunga The Fed (Fed Fund Rate/FFR) sebesar 25 bps,” katanya.
Di tengah situasi itu, rupiah kemungkinan bergerak melemah terhadap dolar AS bergerak di kisaran Rp13.730-Rp13.780 per dolar AS, katanya.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa masih adanya kekhawatiran pelaku pasar uang terhadap perang dagang dan kembali munculnya sentimen pergantian pejabat di pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuat pernguatan dolar AS relatif terbatas.
“Isu pergantian pejabat AS muncul seiring rencana Trump akan menggantikan Penasihat Keamanan AS. Pasar akan cenderung merespon negatif karena di khawatirkan dapat mengganggu stabilitas politik AS,” katanya.
Ia menambahkan masih terjaganya fundamental ekonomi Indonesia juga masih dapat menjaga fluktuasi rupiah tetap stabil. Apalagi, terdapat sentimen positif dari lembaga pemeringkat kredit internasional Fitch Ratings yang memperkirakan ekonomi Indonesia masih akan tumbuh pada 2018 mencapai 5,3 persen.(ant)