
TANGSEL (Bisnis Jakarta) – Untuk menjaga stok pangan tetap aman, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengusulkan agar dibangun pasar induk di kota tersebut. Pasalnya selama ini ketiadaan pasar induk membuat distribusi stok makanan menjadi cukup lama. “Distribusi pangan dari petani ke pasar di Tangsel itu memakan waktu lama karena harus transit di beberapa pasar. Akibatnya, tak jarang stok pangan yang masuk ke Tangsel kurang,” ungkap anggota DPRD Kota Tangsel, Bambang Triyadi.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, distribusi dari petani hasil bumi di Kabupaten Lebak dan Pandeglang tak langsung masuk ke Kota Tangsel. Distribusi justru langsung ke Karawang untuk kemudian dikirim ke Pasar Induk Jakarta. “Nah, dari Jakarta itu baru masuk ke Tangsel. Padahal kan daerah penghasil ada di satu provinsi dengan Tangsel. Kalau ada pasar induk di Tangsel, distribusi akan lebih cepat,” imbuhnya.
Bambang menambahkan, selain dari sisi efisiensi waktu, sisi positif lain yang didapat jika kota ini memiliki pasar induk yakni, soal harga jual yang dipastikan bakal lebih murah. “Memakan waktu dan biaya transportasi besar. Kalau langsung ke Tangsel kan bisa lebih cepat dan lebih murah,” pungkasnya. (nov)