JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Analis pasar modal Reza Priyambada menilai transaksi saham hingga akhir tahun ini berpotensi terus meningkat didorong oleh harapan positif investor terhadap ekonomi nasional.
“Kuatnya optimisme pasar terhadap ekonomi nasional yang masih akan terus tumbuh dan pada akhirnya berdampak pada kinerja keuangan emiten memicu investor, terutama lokal tetap aktif melakukan transaksi saham,” kata Reza Priyambada yang juga Analis Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin.
Di tengah situasi yang optimistis itu maka aktivitas transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terus meningkat hingga akhir tahun ini. Apalagi, fenomena “window dressing” pada akhir tahun ini juga cukup terbuka.
“Baik sentimen positif maupun negatif, aktivitas transaksi akan tetap berlangsung. Di tengah situasi yang positif ini, transaksi beli cenderung lebih tinggi,” katanya.
Nilai transaksi saham pada Oktober 2017 ini sekitar Rp337 triliun, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya Rp252 triliun. Menurut Reza Priyambada, meningkatnya jumlah investor lokal juga turut memberi kontribusi terhadap meningkatnya transaksi saham di dalam negeri.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah sub rekening efek per Oktober 2017 sebanyak 763.752 investor, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 748.409 investor.
Sementara itu, Direktur Mandiri Sekuritas Heru Handayanto mengatakan bahwa Mandiri Sekuritas berada di peringkat kedua dalam hal transaksi saham, situasi itu tidak lepas dari peran investor lokal.
“Tahun ini, kita rangking dua untuk transaksi broker equity. Biasanya, peringkat pertama sampai delapan itu didominasi asing, dan Mandiri Sekuritas biasanya di rangking lima atau enam. Sekarang rangking dua, jadi ada perubahan kondisi pasar,” ujarnya.
Untuk mempertahankan itu, ia mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk menambah jumlah investor ritel domestik, salah satunya dengan mengembangkan infrastruktur teknologi internal. “Kami memiliki inisiatif untuk memperbesar investor ritel. Kalau bicara ritel maka teknologi menjadi peran penting, dalam hal ini transaksi secara online (online trading),” katanya. (grd/ant)