
JAKARTA (Bisnisjakarta)-
Virus Corona telah menjangkiti negara China dengan temuan 1.975 kasus yang tersebar di seluruh daratan China. Dari jumlah itu sekitar 56 orang diantaranya meninggal dunua.
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi meminta pemerintah sigap dengan melakukan langkah konkrit, yaitu dengan menyiapkan protokol penyelamatan WNI di China dan Hongkong. Sementara di Indonesia, pemerintah harus mengawasi dan memeriksa secara ketat WNA China yang berkunjung ke Indonesia. "Melihat situasi saat ini, Kemenlu dan KJRI harus gerak cepat. Siapkan protokol penyelamatan WNI di China dan Hongkong,” ujar Bobby di Jakarta, Minggu (26/1).
Langkah pentung dan cepat perlu dilakukan pihak KBRI di China untuk menyelamatkan WNi dari penyebaran virus yang mudah tertular melalui udara. Ia mencontoh seperti yabg dilakukan pemerintah Amerika Serikat dengan menyewa pesawat untuk evakuasi Diplomat warganya dari China agar penyebaran virus dapat dicegah dan ditekan. "Kemenlu maupun KJRI di Hongkong bisa melakukaan langkah yang sama dengan Amerika, termasuk membuat fasilitas karantina sementara di area KBRI dan KJRI mengingat situasi yang sulit diprediksi," ujar politisi Partai Golkar ini.
Ia juga mendesak pemerintah melakukan langkah preventif dengan memeriksa secara ketat WNA China yang berkunjung ke Indonesia. "Saya setuju untuk sementara otoritas Indonesia harus menahan WNA asal China yang datang ke Indonesia untuk beberapa waktu ke depan, ditambah virus ini juga belum ada antidotnya," kata Bobby.
Bobby berharap, pemerintah bisa menggunakan Pasal 17 dan 18 Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Point dari pasal tersebut adalah memberi wewenang kepada pemerintah untuk membuat kekarantinaan kesehatan di sekitar bandara atau pelabuhan. "Pemerintah perlu melakukan penjagaan ekstra di semua pintu masuk dari China, seperti di bandara-bandara daerah, dan menempatkan segera fasilitas deteksi dini, seperti thermal scan dan lain-lain," ucap Bobby.
Untuk diketahui Pemerintah China menyatakan status darurat atas wabah virus Corona. Langkah cepat diambil pemerintah negeri Tirai Bambu itu dengan menutup keluar masuk akses di Wuhan, lokasi awal penyebaran virus tersebut. Penyebarannya pun kini telah cukup luas, hingga 12 negara kini terjangkit virus baik di kawaasan Asia hingga Amerika. (har)
Virus Corona telah menjangkiti negara China dengan temuan 1.975 kasus yang tersebar di seluruh daratan China. Dari jumlah itu sekitar 56 orang diantaranya meninggal dunua.
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi meminta pemerintah sigap dengan melakukan langkah konkrit, yaitu dengan menyiapkan protokol penyelamatan WNI di China dan Hongkong. Sementara di Indonesia, pemerintah harus mengawasi dan memeriksa secara ketat WNA China yang berkunjung ke Indonesia. "Melihat situasi saat ini, Kemenlu dan KJRI harus gerak cepat. Siapkan protokol penyelamatan WNI di China dan Hongkong,” ujar Bobby di Jakarta, Minggu (26/1).
Langkah pentung dan cepat perlu dilakukan pihak KBRI di China untuk menyelamatkan WNi dari penyebaran virus yang mudah tertular melalui udara. Ia mencontoh seperti yabg dilakukan pemerintah Amerika Serikat dengan menyewa pesawat untuk evakuasi Diplomat warganya dari China agar penyebaran virus dapat dicegah dan ditekan. "Kemenlu maupun KJRI di Hongkong bisa melakukaan langkah yang sama dengan Amerika, termasuk membuat fasilitas karantina sementara di area KBRI dan KJRI mengingat situasi yang sulit diprediksi," ujar politisi Partai Golkar ini.
Ia juga mendesak pemerintah melakukan langkah preventif dengan memeriksa secara ketat WNA China yang berkunjung ke Indonesia. "Saya setuju untuk sementara otoritas Indonesia harus menahan WNA asal China yang datang ke Indonesia untuk beberapa waktu ke depan, ditambah virus ini juga belum ada antidotnya," kata Bobby.
Bobby berharap, pemerintah bisa menggunakan Pasal 17 dan 18 Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Point dari pasal tersebut adalah memberi wewenang kepada pemerintah untuk membuat kekarantinaan kesehatan di sekitar bandara atau pelabuhan. "Pemerintah perlu melakukan penjagaan ekstra di semua pintu masuk dari China, seperti di bandara-bandara daerah, dan menempatkan segera fasilitas deteksi dini, seperti thermal scan dan lain-lain," ucap Bobby.
Untuk diketahui Pemerintah China menyatakan status darurat atas wabah virus Corona. Langkah cepat diambil pemerintah negeri Tirai Bambu itu dengan menutup keluar masuk akses di Wuhan, lokasi awal penyebaran virus tersebut. Penyebarannya pun kini telah cukup luas, hingga 12 negara kini terjangkit virus baik di kawaasan Asia hingga Amerika. (har)