SOLO (Bisnis Jakarta) – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta memprediksikan bulan Maret masih akan terjadi inflasi seiring dengan fluktuasi harga sejumlah komoditas pokok di Kota Solo.
“Kalau lihat bulan Januari dan Februari tahun lalu kan terjadi inflasi bahkan sampai 1 persen. Sedangkan bulan Maret terjadi deflasi 0,15 persen, tetapi perkiraan kami bulan Maret tahun ini tetap akan inflasi, kecil kemungkinannya akan terjadi deflasi,” kata Kepala BI Kanwil Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Rabu.
Meski demikian, ia mengatakan kemungkinannya angka inflasi pada bulan ini tidak akan setinggi inflasi bulan Februari 2018 yang mencapai 0,49 persen.
“Kalau secara angka kami belum bisa memprediksi, yang jelas data menunjukkan akan terjadi inflasi hanya saja tidak setinggi bulan sebelumnya,” katanya.
Ia mengatakan beberapa komoditas yang masih akan memicu inflasi bulan ini di antaranya bawang merah dan bawang putih yang harganya beberapa hari terakhir mengalami kenaikan.
“Dari hasil sidak pasar yang kami lakukan, dua komoditas ini mengalami kenaikan harga Rp5.000/kg. Untuk bawang merah naik dari Rp25.000/kg menjadi Rp30.000/kg dan bawang putih naik Rp45.000/kg menjadi Rp50.000/kg,” katanya.
Terkait hal itu, pihaknya optimistis harga bawang putih akan turun secara bertahap seiring dengan masuknya bawang putih impor.
“Bahkan saya juga dapat info dari beberapa pedagang bahwa harga bawang putih mulai turun tetapi sedikit. Sedangkan untuk bawang merah, kami akan koordinasikan dengan petani Brebes dan Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali,” katanya.
Sementara itu, pihaknya juga melakukan tindak lanjut lain salah satunya mengimbau masyarakat untuk mengendalikan belanja agar tidak terjadi lonjakan inflasi. (ant)