
Namun, kata Menhub, dalam uji coba ini dianggap belum maksimal karena masyarakat harus berganti-ganti sarana transportasi untuk satu kali keberangkatan dari rumah ke titik keberangkatan hingga tiba di tempat tujuan. Oleh karena itu Menhub menginisiasi agar angkutan bus dilakukan dari satu titik ke titik yang lain. “Saya pikir kita juga harus lebih kreatif, kita mungkin juga harus melakukan angkutan bus point to point artinya (misalnya) dari Jababeka ke Thamrin, dari Lippo Cikarang langsung ke mana, dari Kemang Pratama menuju tempat tertentu,” jelasnya.
Menhub berharap TransJabodetabek Premium ini nantinya menjadi suatu angkutan alternatif pilihan bagi masyarakat. Menhub berpendapat meskipun nantinya akan ada LRT tetapi bus tetap menjadi alternatif masyarakat.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menargetkan waktu tempuh TransJabodetabek Premium dari Bekasi-Jakarta tidak lebih dari 90 menit dan selama uji coba sejak 7 September 2017 pada jam sibuk waktu tempuh Bekasi-Senayan hanya memakan waktu satu jam 20 menit. “Key performance indicators kami point to point tidak boleh lebih dari 1 jam 30 menit dan selama uji coba sebulan ini pada jam sibuk di hari Senin waktu tempuh Bekasi – Senayan memakan waktu 1 jam 20 menit,”jelasnya. (son)