
BOGOR (Bisnis Jakarta) – Walikota Bogor, Bima Arya mengaku akan menata dan mengevaluasi kebijakan Kawasan Tanpa Kendaraan Bermotor (KTKB) atau Car Free Day (CFD), di Jalan Jenderal Sudirman, tiap akhir pekan, yakni mulai pukul 06.00-09.00 Wib. Penataan ini perlu dilakukan karena situasi yang terjadi di kawasan tersebut saat ini sudah tak sesuai dengan konsep dan tujuan awal yang diharapkan yakni sebagai ruang publik dan tempat berolahraga bagi warga Kota Bogor di akhir pekan.
“Saya lihat kawasan CDF di Jalan Sudirman saat ini sudah melenceng jauh dari tujuan awal sebagai sarana publik untuk olahraga dan bermain. Tapi ini justru malah dipenuhi pkl yang memenuhi trotoar, bahkan ada yang mulai berani berjualan di tengah jalan. Untuk itu saya minta program itu harus dilakukan penataan dan dievaluasi kembali,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, di kantor Balaikota Bogor, Selasa, (16/10).
Saat dirinya meninjau kawasan KTKB pada Minggu kemarin situasinya sungguh sudah tidak tertata dengan baik. Sebelumnya, saat program KTKB dipindahkan ke jalan Jenderal Sudirman dari Jalan Jalak Harupat, Pemkot Bogor sudah membangun sistemnya. Pedagang didata, sistem kebersihan dan lalu lintasnya pun ditata baik, tidak semrawut seperti sekarang ini.
“Tapi saat kemarin meninjau kawasan tersebut pedagang bukan hanya berjualan di badan jalan tetapi sudah masuk ke tengah jalan. Dulu kan konsepnya tidak seperti itu,” sesal Bima Arya.
Mengatasi permasalahan tersebut ia menawarkan dua opsi, yakni pedagang dipindahkan atau dilakukan penataan. Menurutnya esensi KTKB itu sebetulnya untuk berolahraga, bukan sebagai pasar. “Nah yang terjadi saat ini ya itu tadi pedagang berjualan sampai ke tengah jalan,” sebut Bima.
Ia menilai, untuk memindahkan pedagang ke kawasan GOR Pajajaran tidak mungkin bisa dilakukan karena aktivitas di GOR Pajajaran akan terganggu. “Jadi opsi nya yakni melakukan penataan pedagang di Kawasan Tanpa Kendaraan Bermotor,” pungkasnya. (bas)