
TANGSEL (Bisnis Jakarta) – Puluhan massa kamis (26/7) menggelar demo di Balaikota Tangerang Selatan (Tangsel). Dalam aksinya, sekelompok mahasiswa pendemo sempat membuat barikade tertutup dan membakar replika keranda mayat yang terbuat dari bambu di depan Balaikota Tangsel.
“Tangsel itu bukan smart city. Tapi smart korup,” teriak mahasiswa yang berorasi, Rofiko.
Ia mencontohkan salah satu masalah di Tangsel yakni PPDB online yang dianggap amburadul. Massa mendesak pemkot untuk membubarkan Dewan Pendidikan.
“Dewan pendidikan tidak menjalankan fungsinya. Hanya memberatkan beban anggaran saja,” imbuhnya.
Keranda yang dibakar kemudian memunculkan kobaran api yang langsung membesar. Mahasiswa membuka barikade dan membuat lingkaran berputar menyanyikan yel-yel lagu pergerakan.
Aksi demonstrasi semakin memanas. Kelompok mahasiswa yang mengklaim diri dari Komisariat HMI Fakultas Teknik Universitas Pamulang, terus merangsek pagar betis yang dibuat personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Alhasil, aksi saling dorong antarpendemo dengan aparat gabungan pun tak terhindarkan. Namun demikian, mahasiswa akhirnya berhasil didorong mundur beberapa langkah ke belakang.
Adapun kobaran api yang menyala langsung disemprot menggunakan alat pemadam api ringan oleh Kepala Unit Intelkam Polsek Inspektur Satu Nurhadi. “Maju selangkah lagi akan saya dorong,” ancam Nurhadi.
Setelah menyampaikan aspirasinya melalui orasi, para mahasiswa pun langsung membubarkan diri dengan berjalan kaki menuju arah Parakan. (nov)