
Pemerintah terus mendorong dan mengajak pihak swasta membangun jaringan transportasi perkotaan berbasis rel. "Berbagai pola skema pembiayaan yang mengurangi beban penggunaan APBN perlu dikaji lebih lanjut, salah satunya adalah kerjasama pemerintah dan badan usaha untuk membantu mendorong pembangunan dan sarana transportasi perkotaan berbasis rel," kata Ketua Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (Maska) Hermanto Dwiatmoko saat lokakarya di FT Unoveritas Pancasila Jakarta, Jumat (22/11).
Lokakarya bertajuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Pembangunan Transportasi Perkotaan Berbasis Rel menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Direktur Lalu Lintas & Angkutan KA Danto Redtiawan, Direktur PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Muhammad Wahid Sutopo, Dirut PT Adhi Karya Budi Harto, Dirut Inka Budi Noviantoro, Direktur KPSRB Bappenas Sri Bagus Guritno, dan
Dirut PT len Indonesia Zakky Gamal Yasin serta Rektor UP Wahono Sumaryono.
Hermanto mengatakan, kereta api adalah salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik penumpang maupun barang secara massal, hemat energi, hemat dalam penggunaan ruang.
Selain itu, kata Hermanto, kereta api mempunyai faktor keamanan dan keselamatan yang tinggi, tingkat pencemaran yang nendah serta lebih efisien dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya.
Sejak tahun 2012, kata dia, Pemerintah Indonesia mulai memprioritaskan pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian, baik untuk angkutan penumpang maupun angkutan barang.
Hermanto mengatakan, pembangunan prasarana dan sarana transportasi perkotaan yang berbasis rel umumnya tidak menguntungkan, sehingga perlu dicarikan formulasi pembiayaan pembangunan dengan memperhatikan sumber-sumber pendapatan yang memungkinkan untuk mengurangi kerugian yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, berbagai pola skema pembiayaan yang mengurangi beban penggunaan APBN perlu dikaji lebih lanjut, salah satunya adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk membantu mendorong pembangunan prasarana dan sarana transportasi perkotaan berbasis rel.
Sementara Dekan FTUP Budhi M Suyitno mengatakan, Lokakarya tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Pembangunan Transportasi Perkotaan Berbasis Rel bagian dari rangkaian peresmian Program Studi S-1 Teknik Perkeretaapian.
Beberapa waktu kedepan, kata Budhi, Fakultas Teknik Universitas Pancasila akan mempunyai Program Studi baru yang nantinya akan menjawab tantangan perkembangan transportasi modem perkotaan berbasis rel dengan menyinergikan akademisi dan praktisi di bidang prekeretaapian. (son)