
DEPOK (Bisnis Jakarta) – Tingginya Intensitas hujan yang mengguyur Kota Depok dan sekitarnya, di waspadai Satuan Tugas (Satgas) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok. Pasalnya, meski tak memakan korban jiwa, beberapa wilayah yang memiliki tanah labil mulai terjadi longsor, salah satunya di Kampung Rawageni, Ratujaya, Cipayung.
Kepala DPUPR Kota Depok Manto mengatakan dampak hujan terus-menerus dikhawatirkan menimbulkan bencana tanah longsor dan banjir. Terkait laporan pihaknya, longsor yang terjadi pada pukul 23.00 WIB merupakan turap ambrol yang sedang dibangun pengembang perumahan berbatasan dengan perkampungan. Turap tersebut memiliki tinggi tujuh meter dan saat longsor mengenai satu unit rumah milik seorang guru bernama M Mihtahudin hingga mengakibatkan tiga kamarnya rusak.
“Satu unit rumah rusak, Kami sudah mengirimkan satu regu yang terdiri dari 10 Satgas dari UPT II untuk mengecek kondisi di lapangan. Untuk penanganan akan kami lakukan secepat mungkin, namun menunggu koordinasi juga dari pihak kepolisian yang rencananya akan melakukan peninjauan. Pada dasarnya Satgas kami siap diperbantukan dalam hal pengangkatan material longsor,” jelasnya di Balai Kota Depok.
Selain itu, tak kurang dari 28 satgas diklaim tersebar di tiga Unit Pelaksana Teknis (UPT) DPUPR bersiaga I untuk antisipasi. Namun, pihaknya tetap meminta warga selalu waspada terhadap cuaca hujan yang terus menerus melanda sebagian besar kota di Indonesia, khususnya Kota Depok. “Satgas di masing-masing UPT saat ini siaga I untuk mengantisipasi dampak hujan yang terus mengguyur Kota Depok dan sekitarnya.” Ungkapnya.(jif)