
Sesaat setelah kejadian, kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa segera mencari informasi data-data dan orang-orang yang dapat dimintai keterangan-keterangan berkenaan dengan kejadian tersebut.
Selain itu, Ridwan menjelaskan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait di wilayah kerja Pelabuhan Sunda Kelapa Serta melaporkan kepada Dirjen Perhubungan Laut, Direktur KPLP dan Puskodalops Kementerian Perhubungan Laut.
Ridwan mengatakan, berdasarkan laporan yang disampaikan ke Dirjen Perhubungan Laut, kapal yang bermuatan general cargo dengan jumlah 1.015 ton tersebut mengalami trouble mesin. "Ombak disekitar perairan cukup tinggi, kapal terombang ambing cukup lama kemudian kapal diterjang ombak," katanya.
Selain itu, Ridwan juga mengungkapkan bahwa nakhoda memerintahkan seluruh kru kapal untuk meninggalkan kapal dengan menurunkan life raft kelaut. Kemudian, pada pukul 04.17 WIB KM.Tetap Jaya melintas dan membantu menyelamatkan semua crew KM El No. 2.
Adapun akibat yang ditimbulkan, Ridwan menjelaskan, semua muatan kapal ikut tenggelam. "Semua buku pelaut dan ijazah pelaut dapat diselamatkan, termasuk dokumen kapal, dan tidak ada pencemaran laut akibat kejadian ini," tuturnya.
Ridwan menambahkan, dugaan sementara penyebab kecelakaan kapal ini disebabkan angin kencang dari arah Barat Daya datang tiba–tiba dan mengakibatkan gelombang tinggi, serta faktor teknis yaitu terjadi trouble engine. (son)