Pelatihan Pupuk Kompos Arsitektur Universitas Budi Luhur Bersama Masyarakat Kamal

JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur (UBL) melaksanakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos bagi warga Kamal pada 15 Agustus 2017. Kegiatan itu digelar dalam rangka pelaksanaan Hibah IbM Menuju Kampung Petani Sampah di Kampung Belakang, Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Hadir dalam kegiatan ini, tim hibah IbM dari Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur, Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Budi Luhur dan pengelola Saung Kompos Vila Cinere Mas.

Ketua tim Hibah IbM Putri Suryandari mengatakan alasan memilih pelatihan pembuatan pupuk kompos, karena selain sesuai program Hibah IbM pembuatan Rumah Pupuk bagi warga Kamal, pupuk kompos yang terbuat dari sampah daun mudah diperoleh masyarakat kamal di lingkungan rumah tinggal masing-masing.

Pemilik Saung Kompos Vila Cinere Mas, Tuti mengatakan, bahan dasar diperoleh dari daun yang berjatuhan di taman perumahan. Pengelola Rumah Kompos adalah masyarakat perumahan. Dan hasil dari pupuk kompos dimanfaatkan oleh masyarakat perumahan. Ini merupakan siklus daur ulang yang baik.

“Setiap 5 hari kami akan memanen pupuk. Satu kali proses panen memakan waktu sekitar 3 jam saja. Tapi hasil yang diperoleh sangat luar biasa,” ujarnya.

Tahapan awal adalah mengambil hasil pupuk kompos dari komposter untuk dipotong menggunakan alat pencacah khusus. Setelah itu pupuk kompos dijemur dan siap dimasukkan dalam karung untuk dijual. Tahapan selanjutnya adalah memotong sampah daun kering dan daun basah. Setelah itu daun dicampur dengan bakteri pengurai dan gula pasir yang dilarutkan dalam air. Kemudian dimasukkan ke dalam komposter. Perawatan komposter adalah setiap pagi dan sore masing-masing komposter diputar selama 5 kali. Masyarakat perumahan mendapatkan tugas untuk memutar komposter secara bergiliran.

Dengan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos, diharapkan masyarakat dapat mengolah sampah daun yang terdapat dalam lingkungan rumah tinggal masing-masing. Hasil dari pupuk kompos dapat digunakan sendiri oleh masyarakat, atau dapat dijual yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. (grd)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button